PEMANFAATAN AIR HUJAN GUNA MEREDUKSI DEBIT RESERVE OSMOSIS (RO) PADA PROSES SERVICE AREA DI PLTU PALU-3 2x50 MW DONGGALA, SULAWESI TENGAH, INDONESIA

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan jenis sumber pembangkit listrik yang sangat umum digunakan di Indonesia. Umumnya PLTU selalu dibangun di pinggir pantai, pemilihan lokasi di area tersebut bukan karena tanpa alasan. Sebab kebutuhan sumber air yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan air dalam proses di PLTU, menjadi alasan terbesar kenapa PLTU dibangun di pinggir pantai. Dalam proses nya, sumber air yang dibutuhkan bersumber dari air laut lalu dilakukan penyaringan hingga menjadi air tawar sehingga bisa digunakan untuk kebutuhan harian di dalam PLTU. Proses tersebut dinamakan Reserve Osmosis (RO) yakni penyaringan dari air laut menjadi air tawar. Indonesia merupakan negara ber-iklim tropis, hingga dalam catatan harian curah hujan di beberapa daerah di Indonesia cukup beragam. Pembangunan PLTU Palu-3 2x50 MW ini dibangun di daerah Donggala, Palu, Sulawesi Tengah. Palu juga merupakan salah satu area yang terdampak dari Fenomena La Nina, karena posisi nya yang berada di pesisir laut menjadi salah satu alasan fenomena La Nina ini sangat berpengaruh di area tersebut. Dengan perkiraan curah hujan yang tinggi di daerah tersebut, maka berpotensi untuk memanfaatkannya agar dapat mereduksi kebutuhan air laut pada proses RO. Dengan menentukan jenis distribusi dan mencari besaran debit hujan rencana selama 10 tahun terakhir (2013-2022), maka bisa mengetahui debit air yang dapat tertampung sehingga dapat diketahui besaran debit yang dapat direduksi dengan memanfaatkan curah hujan yang terjadi.