PERAN FLAVONOID CINCAU HIJAU (Premna oblongifolia) TERHADAP TUMOR OTAK

Slamet Sudi Santoso

Abstract


Penyakit tumor merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh tumor. Salah satu tumor yang dapat menyebabkan kematian adalah tumor otak. Tumor otak meliputi sekitar 85-90% dari seluruh tumor susunan saraf pusat. Di Amerika Serikat insidensi tumor otak ganas dan jinak adalah 21,42 per 100.000 penduduk per tahun (7,25 per 100.000 penduduk untuk tumor otak ganas, 14,17 per 100.000 penduduk per tahun untuk tumor otak jinak). Pengobatan tumor yang aman dan efektif masih belum ditemukan. Dengan demikian, usaha untuk menemukan obat tumor perlu terus dilakukan untuk mendapatkan obat yang efektif dengan efek samping yang kecil. Usaha yang perlu dilakukan yaitu dengan pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan tumor otak adalah daun cincau hijau (Premna Oblongifolia). Tujuan literature review ini mengetahui pemanfaatan cincau hijau sebagai alternatif kesehatan dalam mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang disebabkan karsinogen, khususnya tumor otak. Penelitian ini menggunakan Literature review dengan beberapa kajian referensi. Daun cincau hijau mengandung karbohidrat, lemak, protein, klorofil, dan senyawa-senyawa lainnya seperti polifenol, flavonoid, serta mineral dan vitamin diantaranya kalsium, fosfor, vitamin A, dan vitamin B. Kandungan polifenol dan flavonoid dalam daun cincau hijau berfungsi sebagai antioksidan. Senyawa flavonoid mempunyai ikatan gula yang disebut aglikon yang berikatan dengan berbagai gula dan sangat mudah terhirolisis atau mudah lepas dari gugus gulanya. Flavonoid merupakan antioksidan yang berpotensi mencegah radikal bebas. Cincau hijau mengandung komponen bioaktif pembunuh sel tumor dan menghalau senyawa-senyawa berbahaya pemicu tumor yaitu senyawa flavonoid.

ABSTRACT

Tumor is one of the leading causes death in the worldwide. In 2012, about 8,2 million deaths caused by tumors. One of tumors that can cause death was a brain tumor. Brain tumor covered about 85-90% of all central nervous system tumors. In United States, the incidence of malignant and benign brain tumors were 21,42 for each 100.000 population per year. But until now it has not been found the safe and effective treatment for tumor. Therefore, thus effort to find a treatment for tumor need to be continuosly to obtain an effective treatment with minor side effects. Efforts that needs to be done was the utilization of plants as a traditional medicine. One of the plants that can be utilized in the treatment of brain tumors is green grass jelly (Premna oblongifolia). The purpose of this literature review is to know the utilization of green grass jelly as an alternative in preventing the occurence of disease caused by carcinogenic substances, especially brain tumor. This study used the literature review with some reference studies. Green grass jelly leaves contain carbrohydrates, fats, proteins, chlorophylls, and other compounds such as polyphenols, flavonoids, and minerals and vitamins such as calcium, phosporus, vitamin A and vitamin B. the content of polyphenols and flavonoids in green grass jelly acts as an antioxidant. Flavonoid compounds had a sugar bonds called aglycans that bind to various sugars and were very easily separated from the sugar group. Flavonoids are antioxidants that potentially prevent free radicals. Green grass jelly contains flavonoid compound that is a bioactive component of tumor cell killer and dispels the harmful compounds that triggered tumor.


Full Text:

PDF

References


Alberts, B., D. Bray, J. Lewis, M. Raff, K. Roberts dan J.D. Watson. 1994. Molecular Biology of the Cell (3rd ed.). Garland Publishing. New York.

Cook, L.J. dan J. Freedman. 2012. Brain Tumors (Understanding Brain Diseases and Disorders). The Rosen Publishing Group. New York.

Departemen Kesehatan RI. 2007. Kebijakan Nasional Pengobatan Tradisional. Jakarta.

Djam'an, Q. 2008. Pengaruh Air Perasan Daun Cincau Cyclea barbata Miers (cincau hijau) terhadap Konsentrasi HCl Lambung dan Gambaran Histo-patologik Lambung Tikus Galur Wistar yang Diinduksi Acetylsalicylic Acid. Tesis. Magister Ilmu Biomedik. Universitas Diponegoro. Semarang.

Ginsberg, L. 2011. Lecture Note : Neurologi. Erlangga. Jakarta.

Harborne, J. 1987. Metode Fitokimia, Edisi ke-2. Penerbit ITB. Bandung.

Kaal, E.C.A., dan C.J. Vecht. 2004. The Management of Brain Edema in Brain Tumors. Current Opinion in Oncology, Vol. 16 (6): 593 – 600.

Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Universitas Indonesia. Jakarta.

Komite Penanggulangan Kanker Nasional. 2015. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tumor Otak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Kosasih, E., T. Setiabudhi dan H. Heryanto. 2004. Peran Antioksidan pada Lanjut Usia. Pusat Kajian Nasional Masalah Lanjut Usia. Jakarta.

Kumalaningsih, S. 2006. Antioksidan Alami: Penangkal Radikal Bebas, Sumber, Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Trubus Agrisarana. Surabaya.

Kumalaningsih, S. 2006. Antioksidan Alami: Penangkal Radikal Bebas. Trubus Agrisarana. Jakarta.

Kumar, V., R.S. Cotran, S.L. Robbins. 2007. Robbins Volume 1: Buku Ajar Patologi, Edisi 7. Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Markham, K. 1998. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. ITB. Bandung.

Muchtadi, D. 2013. Antioksidan Kiat Sehat di Usia Produktif. Alfabeta. Bandung.

Pitojo, S. 2008. Khasiat Cincau Perdu. Yogyakarta. Kanisius.

Priyono. 2007. Manfaat dan Kandungan Daun Pepaya. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2015. Situasi Penyakit Tumor. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Shodiq, A.M. 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Daun Cincau Hijau Rambat dan Identifikasi Golongan Senyawa dari Fraksi yang Paling Aktif. Skripsi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Silalahi, J. 2006. Antioksidan dalam Diet dan Karsinogenesis. Cermin Dunia Kedokteran, (153): 39 – 42.

Suryohudoyo, P. 1993. Oksidan, Antioksidan, dan Radikal Bebas. Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran. Universitas Airlangga. Surabaya.

Wang, Y.P., R.J. Snowdon, E. Rudloff, P. Wehling, W. Friedt dan K. Sonntag. 2004. Cytogenetic Characterization and fae1 Gene Variation in Progenies from Asymmetric Somatic Hybrids Between Brassica napus and Crambe abyssinica. Genome, Vol. 47 (4): 724 – 731.

Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas, Potensi dan Apli-kasinya dalam Kesehatan. Kanisius. Jakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.
Powered by Puskom-UMJ