ANALISA KOMPARATIF TERHADAP SERTIFIKASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI MENURUT PP 28 TAHUN 2000 DENGAN PP 04 TAHUN 2010

Irika Widiasanti

Abstract


Sistem sertifikasi tenaga ahli konstruksi sesuai UU 18/1999 mulai diimplementasikan pada tahun 2000 berdasarkan peraturan yang mengatur, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Bisnis dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi. Dalam perjalanan, sistem sertifikasi tenaga ahli konstruksi telah direstrukturisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 04 tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000. Mengingat pentingnya sertifikasi para ahli tersebut, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap sertifikasi tenaga ahli konstruksi yang telah berjalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian sertifikasi tenaga ahli konstruksi di Indonesia, dengan best practices of certification.

 

Penelitian dilakukan dengan mengacu pada metodologi yang meliputi kegiatan utama, yaitu studi pustaka, pengumpulan data primer dan sekunder, analisis data, perumusan kesimpulan dan rekomendasi. Analisis didasarkan pada informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, baik akademisi maupun praktisi. Pengolahan data lebih lanjut dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-komparatif yang memberikan penyajian data secara sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca dengan menggambarkan atau memberikan informasi tentang suatu data atau keadaan atau fenomena.

Hasil penelitian menunjukkan, ada 28 faktor dari sertifikasi 2000 yang tidak sesuai dengan best practices sertifikasi yang terdiri dari 36 faktor. Evaluasi sertifikasi 2010 menunjukkan bahwa ada 18 faktor yang tidak sesuai dengan best practices sertifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa sertifikasi 2010 memiliki tingkat yang lebih tinggi sesuai dengan praktik terbaik sertifikasi dibandingkan dengan sertifikasi 2000.


Full Text:

PDF

References


Adi, Henny Pratiwi. 2010. “Strategi Peningkatan Essential dan Technical Skills Tenaga Kerja Konstruksi Indonesia untuk Bekerja di Malaysia.” Disertasi Universitas Diponegoro, Semarang.

Ardiansyah, Dedy, Hasmi Nailul, Jati. D. Utomo, and Frida Kistiani. 2012. “Kontribusi Sertifikasi SDM Konstruksi Terhadap Kegagalan Konstruksi dan Kegagalan Bangunan - Studi Kasus Provinsi Jawa Tengah.” Jurnal Karya Teknik Sipil 1(1):1–10.

Arifin, Doedoeng. Z. 2010. “Evaluasi Kebijakan Sertifikasi Tenaga Ahli Konstruksi di Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).” Disertasi Universitas Negeri Jakarta.

Hoyle, David. 2013. ISO 9000 Quality Systems Handbook, Using the Standards as a Framework for Business Improvement. New York: Routledge, Taylor & Francis Group.

Kelly, William E. 2007. “Certification and Accreditation in Civil Engineering.”

Journal of Professional Issues in Engineering Education and Practice 133(July):181–87.

Kesai, Panani and Doedoeng Z. Arifin. 2012. “Kinerja SDM Konstruksi.” Pp. 232–39 in Buku Konstruksi Indonesia 2012, Harmonisasi Rantai Pasok Konstruksi: Konsep, Inovasi dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta.

Meuwissen, Miranda PM MPM, Annet G. J.AGJ Velthuis, Henk Hogeveen, and Ruud B. M. Huirne. 2003. “Traceability and Certification in Meat Supply Chains.” Journal of Agribusiness 21.2 (2003): 167-182

Puri, Eliza.Rosmay. 2008. “Model Manajemen Kinerja Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi dan Identifikasi Indikator Kinerja Pedoman Akreditasi.” Thesis Institut Teknologi Bandung.

Sianturi, Martua Raja. 2007. “Evaluasi Kesiapan Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi Dalam Mensertifikasi Tenaga Ahli Konstruksi (Anggotanya).” Thesis Institut Teknologi Bandung.

Spencer, Lyle M. and Signe M. Spencer. 1993. Competence at Work, Models for Superior Performance. New York: John Wiley & Son , Inc.

Sugiri, Tia. 2010. “Peranan Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi Dalam Upaya Membangun Profesionalisme Tenaga Kerja Konstruksi.” Jurnal Tekno Insentif Kopwil 4 4(2):26–36.

Tamin, Rizal Z. 2009. “Gambaran Umum Perkembangan Jasa Konstruksi.” Pp. 9–10 in Lokakarya Nasional Forum Komunitas Aksi untuk Konstruksi Indonesia, Sepuluh Tahun Undang-undang Jasa Konstruksi : Harapan, Kenyataan, dan Tantangan. Bandung: Komunitas Aksi untuk Konstruksi Indonesia.

Ulfah, Maria. 2012. “Negosiasi Kepentingan Sertifikasi Tenaga Ahli Konstruksi Dalam Perspektif Tata Kelola Infrastruktur.” Thesis Institut Teknologi Bandung.

Warman, Yoel. 2008. “Kajian Evaluasi Penerapan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi Mengenai Kewajiban Sertifikasi Bagi Tenaga Ahli Konstruksi.” Thesis Institut Teknologi Bandung.

Widiasanti, I. 2017. “The Role of Universities in Engineer Certification as Quality Assurance of Engineers Professionalism.” Advanced Science Letters 23(1).

Widiasanti, Irika, Rizal Z. Tamin, Puti Farida Marzuki, and Iwan Inrawan Wiratmadja. 2016. “Model Evaluasi Sistem Sertifikasi Tenaga Ahli Konstruksi.” in Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2016, FTSL ITB. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Wilbanks, Gerald. 2011. “Certification and Licensure: What Is the Difference?” InTech 58(3):49.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


==============================================================================================================

Prosiding SEMNASTEK Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. Cempaka Putih Tengah 27
Jakarta Pusat 10510
T. 021.4256024, 4244016 / F. 021.4256023

ISSN : 2407 – 1846
e-ISSN : 2460 – 8416

==============================================================================================================

Powered by Puskom-UMJ