Shinta Widyastuti, Rr. Endang Moelyani, Elvira Elvira, Gusti Zulkifli Mulki
Abstract
Pengembangan suatu kawasan dalam bentuk kebun raya tidaklah terlepas dari upaya menata ruang wilayah yang berkelanjutan dalam rangka menjaga keseimbangan lingkungan binaan dan lingkungan alamiah, serta melindungi fungsi ruang agar tetap nyaman dan lestari bagi masyarakatnya. Penelitian ini juga tidak terlepas dari kondisi eksisting kawasan Kebun Raya Sambas serta rencana program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan insfrastruktur di Kebun Raya Sambas. Infrastruktur yang menjadi pokok bahasan penelitian adalah kebutuhan infrastruktur jalan akses menuju Kebun Raya Sambas dan fasilitas pendukung lainnya. Belum disahkannya rencana detil tata ruang Kabupaten Sambas khususnya untuk kawasan sekitar Kebun Raya Sambas sehingga integrasi tata ruang kawasan dengan lingkungan sekitar belum terkoneksi dengan jelas. Pembangunan infrastruktur tersebut dirasa melambat dikarenakan keterbatasan dana dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas. Letak Kebun Raya Sambas yang berada di kecamatan perbatasan antara Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang juga belum mendapatkan perhatian serius untuk pengembangan kawasan perbatasan. Akibatnya keterbatasan infrastruktur seperti sarana dan prasarana transportasi dan sarana penunjang lainnya menjadikan kawasan perbatasan memiliki aksesibilitas yang rendah dan sulit dijangkau. Penelitian ini bersifat deskrptip dengan langkah kegiatan kajian dan analisis menggunakan metode SWOT dengan identifikasi data baik berupa data primer maupun sekunder sesuai dengan metode SWOT kemudian dilakukan pembuatan skor atau pembobotan untuk masing-masing komponen SWOT setelah itu pembuatan matrik dan kemudian menganalisis hasil matrik. Hasil dari penelitian ini adalah perlu direncanakannya jalan akses menuju Kebun Raya Sambas baik melalui jalan darat sepanjang 12,745 km atau melalui air sepanjang 38,990 km. Pengelolaan sampah secara mandiri juga merupakan hasil dari rencana pengembangan infrastruktur di Kebun Raya Sambas. Begitu pula rencana pengelolaan air bersih dengan sumber air sungai yang ada di dalam Kebun Raya Sambas. Sistem hydrant yang terencana dengan baik juga merupakan pengembangan dari rencana infrastruktur yang ada untuk mengantisipasi kebakaran hutan yang rentan melanda kawasan Kebun Raya Sambas.
LIPI, Roadmap Pembangunan Kebun Raya Non Perkotaan Tahun 2015-2019 , Penerbit PKT Kebun Raya, Bogor, 2014 LIPI, Roadmap Pembangunan Kebun Raya Perkotaan Tahun 2015-2019 , Penerbit PKT Kebun Raya, Bogor, 2014 LIPI, Master Plan Kebun Raya Sambas Kalimantan Barat , Penerbit PKT Kebun Raya, Jakarta, 2008 LIPI, Kebun Raya Indonesia , Penerbit PKT Kebun Raya, Jakarta, 2009 LIPI, 21 Kebun Raya Baru di Indonesia , Penerbit PKT Kebun Raya-LIPI, Bogor, 2011 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, Jakarta, 2007 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 2011 Tentang Kebun Raya, LIPI, 2011 Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sambas Tahun 2012-2016, Pemerintah Kabupaten Sambas, Sambas, 2011 Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sambas Tahun 2011-2031, Pemerintah Kabupaten Sambas, Sambas, 2011 LIPI, Paket Informasi Perkebunrayaan dan LIPI, Penerbit PKT Kebun Raya, Bogor, 2013 Sadyohutomo,Mulyono; Manajemen Kota dan Wilayah Realita & Tantangan; Bumi Aksara; Jakarta; 2008 Nurzaman; Perencanaan Wilayah dalam Konteks Indonesia; Penerbit ITB; Bandung; 2012
Rangkuti, Freddy; Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT; Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama; Jakarta; 2014
Prosiding SEMNASTEK Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah 27 Jakarta Pusat 10510 T. 021.4256024, 4244016 / F. 021.4256023