PT. BTJ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang farmasi, produk-produk yang dihasilkan tentu memerlukan kemasan dengan kualitas terbaik untuk menjaga kondisi produk tetap stabil sampai ke tangan konsumen Pada kegiatan produksi disetiap proses masih ditemukan produk yang reject. Produk yang reject tersebut merupakan pemborosan yang tidak memberikan nilai tambah pada perusahaan. Six Sigma dapat dipahami merupakan suatu sistem perbaikan terus menerus (kaizen) dengan perhitungan statistika untuk mencapai level six sigma 6. Selain itu dalam metode ini menggunakan FMEA (Failure Mode and Effect Analisyst) untuk mengetahui kegagalan proses pada lini produksi. Dari data yang diolah didapatkan jumlah cacat terbesar ada pada sachet rusak dan sealing halus sehingga dilakukan improvement berupa pembuatan alat pendukung dan mengubah metode tekanan angin pada mesin sehingga merubah nilai six sigma sebelum yaitu 3.82 menjadi dilevel 3.92 dengan penurunan cacat produksi berkurang hingga 36,16%.
Prosiding SEMNASTEK Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah 27 Jakarta Pusat 10510 T. 021.4256024, 4244016 / F. 021.4256023