PERANCANGAN PERALATAN SECARA ERGONOMI UNTUK MEMINIMALKAN KELELAHAN DI PABRIK KERUPUK
Abstract
Perancangan yang baik dapat dihasilkan dengan mengenal sifat-sifat, keterbatasan, serta kemampuan yang dimiliki manusia. Manusia berperan sentral dalam aktivitasnya yaitu sebagai perencana, perancang, pelaksana, dan pengevaluasian dalam setiap aktivitas (kerja), dan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam menjalankan proses produksi terutama kegiatan yang bersifat manual. Penelitian dilakukan pada pabrik kerupuk yang berada di Medan. Penelitian bertujuan mengadakan publikasi ilmiah berupa jurnal atau seminar nasional, juga bertujuan untuk
mendapatkan stasiun kerja yang ergonomis melalui perancangan peralatan meja dan kursi.
Perancangan dilakukan untuk mendapatkan waktu kerja yang optimal dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Penelitian menggambarkan adanya stasiun kerja yang tidak ergonomis sehingga operator bekerja dengan gerakan-gerakan tidak efektif dan postur kerja yang tidak
ergonomis. Beberapa hal yang akan dijadikan dasar dalam melakukan perancangan peralatan adalah antropometri dan persentil sebagai dasar perancangan, metode RULA(Rapid Upper Limb Assesment) sebagai dasar menganalisa postur kerja operator, waktu siklus untuk menentukan waktu baku dan
output standar, simulasi untuk membandingkan postur kerja yang aktual dengan postur kerja yang ergonomis. Hasil penelitian aktual terdapat lima gerakan therblig yakni mencari, menjangkau, memegang, membawa dan melepaskan. Waktu standar yang diperlukan sebesar 4,89 menit, sementara postur kerja yang didapat dengan level 7 dan 6 dengan kategori tindakan dalam waktu dekat. Hasil
penelitian setelah dilakukan perancangan peralatan dengan waktu standart sebesar 0,98 menit dan
postur kerja yang didapat kebanyakan pada level 1 dengan kategori aman. Kesimpulan dari penelitian
bahwa perlu adanya perancangan peralatan secara ergonomis
Kata kunci: Ergonomi, Perancangan, Antropometri, Persentil, RULA
mendapatkan stasiun kerja yang ergonomis melalui perancangan peralatan meja dan kursi.
Perancangan dilakukan untuk mendapatkan waktu kerja yang optimal dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Penelitian menggambarkan adanya stasiun kerja yang tidak ergonomis sehingga operator bekerja dengan gerakan-gerakan tidak efektif dan postur kerja yang tidak
ergonomis. Beberapa hal yang akan dijadikan dasar dalam melakukan perancangan peralatan adalah antropometri dan persentil sebagai dasar perancangan, metode RULA(Rapid Upper Limb Assesment) sebagai dasar menganalisa postur kerja operator, waktu siklus untuk menentukan waktu baku dan
output standar, simulasi untuk membandingkan postur kerja yang aktual dengan postur kerja yang ergonomis. Hasil penelitian aktual terdapat lima gerakan therblig yakni mencari, menjangkau, memegang, membawa dan melepaskan. Waktu standar yang diperlukan sebesar 4,89 menit, sementara postur kerja yang didapat dengan level 7 dan 6 dengan kategori tindakan dalam waktu dekat. Hasil
penelitian setelah dilakukan perancangan peralatan dengan waktu standart sebesar 0,98 menit dan
postur kerja yang didapat kebanyakan pada level 1 dengan kategori aman. Kesimpulan dari penelitian
bahwa perlu adanya perancangan peralatan secara ergonomis
Kata kunci: Ergonomi, Perancangan, Antropometri, Persentil, RULA
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
==============================================================================================================
Prosiding SEMNASTEK Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. Cempaka Putih Tengah 27
Jakarta Pusat 10510
T. 021.4256024, 4244016 / F. 021.4256023
ISSN : 2407 – 1846
e-ISSN : 2460 – 8416
==============================================================================================================