KONSEP MIXED-USE BUILDING DAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT SEBAGAI ALTERNATIF PENATAAN BANGUNAN DAN KAWASAN UNTUK KEBERLANJUTAN KOTA
Abstract
ABSTRAK
Perkembangan kota Jakarta yang sangat pesat dan peningkatan jumlah kependudukan sejak 30
tahun terakhir, berdampak pada perkembangan bisnis dan pertumbuhan bangunan di pusat kota dan
sekitarnya (Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi). Ruang kota yang semakin padat, tata letak
bangunan yang tidak teratur, sirkulasi lalu lalang kendaraan dan manusia yang sangat padat
mengakibatkan kemacetan di sana sini dan ketidaknyamanan beraktivitas di dalam kota. Untuk
memecahkan masalah tersebut dan menjaga keberlanjutan Jakarta sebagai kota masa depan yang
effisien, ekonomis dan nyaman, diperlukan disain tata letak bangunan dan kawasan yang kompak dan
effisien dalam sebuah kota sehingga penggunaan ruang beraktivitas dan jalur sirkulasi yang lebih
effisien dan nyaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsep Mixed-Use Building
dan Central Business District sebagai allternatif penataan bangunan dan kawasan untuk keberlanjutan
kota.
Metodologi penelitian menggunakan deskriptif kualitatif, diawali dengan melakukan studi
literatur dan kemudian lanjut studi pengamatan ke lapangan aplikasi Mixed- Use Building dan
Central Business District (CBD) yang telah ada. Kemudian dianalisis dan sintesis untuk menghasilkan
model Mixed-Use Building dan Central Business District. Model ini kemudian diaplikasikan dalam
sebuah studi kasus mixed use building di Tangerang Selatan dan CBD di Cawang Jakarta, sebagai
alternatif konsep penataan bangunan dan kawasan untuk keberlanjutan kota masa depan.
Hasil dari penelitian ini adalah konsep Mixed- Use Building dan Central Business District yang
diharapkan dapat menjaga keberlanjutan kota.
Kata kunci: bangunan, central business district, kawasan, keberlanjutan, mixed-use building
Perkembangan kota Jakarta yang sangat pesat dan peningkatan jumlah kependudukan sejak 30
tahun terakhir, berdampak pada perkembangan bisnis dan pertumbuhan bangunan di pusat kota dan
sekitarnya (Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi). Ruang kota yang semakin padat, tata letak
bangunan yang tidak teratur, sirkulasi lalu lalang kendaraan dan manusia yang sangat padat
mengakibatkan kemacetan di sana sini dan ketidaknyamanan beraktivitas di dalam kota. Untuk
memecahkan masalah tersebut dan menjaga keberlanjutan Jakarta sebagai kota masa depan yang
effisien, ekonomis dan nyaman, diperlukan disain tata letak bangunan dan kawasan yang kompak dan
effisien dalam sebuah kota sehingga penggunaan ruang beraktivitas dan jalur sirkulasi yang lebih
effisien dan nyaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsep Mixed-Use Building
dan Central Business District sebagai allternatif penataan bangunan dan kawasan untuk keberlanjutan
kota.
Metodologi penelitian menggunakan deskriptif kualitatif, diawali dengan melakukan studi
literatur dan kemudian lanjut studi pengamatan ke lapangan aplikasi Mixed- Use Building dan
Central Business District (CBD) yang telah ada. Kemudian dianalisis dan sintesis untuk menghasilkan
model Mixed-Use Building dan Central Business District. Model ini kemudian diaplikasikan dalam
sebuah studi kasus mixed use building di Tangerang Selatan dan CBD di Cawang Jakarta, sebagai
alternatif konsep penataan bangunan dan kawasan untuk keberlanjutan kota masa depan.
Hasil dari penelitian ini adalah konsep Mixed- Use Building dan Central Business District yang
diharapkan dapat menjaga keberlanjutan kota.
Kata kunci: bangunan, central business district, kawasan, keberlanjutan, mixed-use building
Full Text:
PDFRefbacks
==============================================================================================================
Prosiding SEMNASTEK Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. Cempaka Putih Tengah 27
Jakarta Pusat 10510
T. 021.4256024, 4244016 / F. 021.4256023
ISSN : 2407 – 1846
e-ISSN : 2460 – 8416
==============================================================================================================