IN-BOUND DAN OUT-BOUND LOGISTIC PADA DISTRIBUSI LPG 3KG DI INDONESIA
Authors
Wawan Ardi Subakdo
Politeknik ATI Makassar
Yuwono Ario Nugroho
Ditjen PPI Kementerian Perindustrian
Abstract
Sektor minyak dan gas bumi tiap tahunnya menyumbang lebih dari seperempat pendapatan Indonesia. Di sisi lain, sektor migas juga merupakan sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak sebagaimana yang tertulis dalam UUD 1945, khususnya pasal 33, dimana salah satu komoditas di sektor ini yang menarik untuk dicermati adalah Liquefied Petroleum Gas (LPG). Pada awalnya LPG dipasarkan oleh Pertamina bagi kalangan terbatas dengan produk tabung 12 kg dan 50 kg, dimana produk ini dikenal dengan merek “ELPIJI”. Namun seiring dengan permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan energi, dimana subsidi bahan bakar minyak tanah semakin lama semakin besar dan adanya arah kebijakan energi nasional yang baru, maka sejak tahun 2007 Pemerintah melakukan program konversi minyak tanah ke LPG dalam bentuk LPG 3 kg. Meskipun awalnya LPG diproduksi untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar gas rumah tangga, namun kemudian juga berkembang untuk pemenuhan kebutuhan lainnya seperti kebutuhan industri dan transportasi. Secara garis besar pemanfaatan LPG sebagai sumber energi digunakan untuk pemenuhan kebutuhan panas, penerangan dan sumber tenaga. Pemenuhan kebutuhan panas dari LPG didorong oleh kebutuhan rumah tangga seperti memasak, pemanas ruangan, pemanas air dan sebagainya. Kebutuhan inilah yang kemudian mendominasi pola konsumsi LPG Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Channel Structure dari distribusi LPG 3 kg dan peran masing-masing pihak yang terkait didalamnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskirptif yang mempunyai ruang lingkup batasan pada In-bound dan out-bound logistics dan sistem distribusi yang digunakan adalah sistem tertutup. Sistem distribusi LPG 3 kg ini berbeda dengan sistem distribusi produk pada umumnya. LPG 3 kg ini didistribusikan dengan sistem tertutup, dimana sistem ini dikendalikan oleh peraturan-peraturan yang mengikat setiap entitas dalam rantai pasok. Sistem ini juga memiliki aturan dan standar operasi tertentu dimana pelaksanaannya diawasi dan dikendalikan secara dinamis. Sistem rantai pasok LPG 3 kg sendiri diatur oleh peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Inbound Channel pada produksi LPG 3Kg terdiri atas Raw Material Supplier, Commodity Supplier, Sub Assembler, dan Assembler/Filler. Sedangkan Outbound Channel terdiri atas: Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE), serta Distribution Channel (Agen dan Pangkalan/ Sub Agen). Kata Kunci: in-Bound, out-bound logistic, LPG 3Kg
Author Biographies
Wawan Ardi Subakdo, Politeknik ATI Makassar
Politeknik ATI Makassar
Yuwono Ario Nugroho, Ditjen PPI Kementerian Perindustrian