PENGARUH VARIASI SHOT PEENING AISI 304 TERHADAP PERAMBATAN RETAK FATIK
Abstrak
Banyaknya kasus patahnya struktur penyambung tulang membuat para peneliti dan perekayasamelakukan kajian dan riset, dimana hasil kajian menunjukan retak fatik dan korosi adalah penyebabutama kegagalan material implant. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab salah satu penyebabkegagalan karena retak fatik, yaitu dengan surface treatment (shot peening). Pengaruh variasialmen dalam shot peening pada perilaku perambatan retak fatik material stainless steel austenitic(AISI 304) telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa almen 0,6 mempunyai karakteristikperambatan retak fatik C= 7E-12 & n= 4,0946, almen 0,8 C= 1E-16 & n= 8,3773, almen 0,10 C=6E-15 & n= 6,3266, non-treatment C= 7E-12 & n= 4,9425. Dari hasil penelitian didapatkesimpulan bahwa semakin tinggi (jangansampai over shot peening) variasi almen ternyatamemperpendek umur fatik.Referensi
Bannantine, J.A., Comer, J.J. 1990.
Fundamentals of Metal Fatigue
Analysis. Prentice-Hall Inc – New
Jersey.
Delarios, E.R., Walley, A., Milan,
M.T, Hammersley, G. 1995. Fatigue
Crack Initiation and Propagation on
Shot Peened in AISI 316L. Elsevier
International Journal of Fatigue.17
(7): 439-499.
Sibilia, J.P. 1988. A Guide to
Materials Characterization and
Chemical Analysis. VCH Publiser,
Inc. New York.
Teoh, S.H. 200., Fatigue of
Biomaterials. Elsevier International
Journal of Fatigue.823-837.
.1994. Surface Engineerin.,
Volume 5. ASM Metal Handbook –
USA.
.1996. Fatigue and
Fracture.Volume 19.ASM Metal
Handbook – USA.
. 2000. Mechanical
Testing and Evaluation.Volume
ASM Metal Handbook – USA.
. 2003.Fatigue Crack
Growth Rate.ASTM E 647.
. 2005. Fatigue Crack
Growth Testing.ASTM E 647.