Pemilihan Prioritas Bahan Baku Plastik Biodegradable Dengan Metode Analytical Hierarkhi Process (AHP)
Abstrak
Plastik mudah terurai adalah plastik yang dapat digunakan layaknya seperti plastik konvensional, namun akan hancur terurai oleh aktivitas mikroorganisme setelah dibuang ke lingkungan. Plastik konvensional sendiri berbahan dasar petroleum, gas alam, atau batu bara. Sementara plastik biodegradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam tanaman atau hewan misalnya pati, selulosa, dan protein.Tujuan penelitian ini adalahmemilih prioritas alternatif bahan baku bioplastik dari pati, selullosa, dan protein berdasarkan kriteria dan sifatnya dengan menggunakan metode Analytical Hierarkhi Process (AHP).Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif terhadap aspek-aspek yang berhubungan dengan pemilihan prioritas bahan baku bioplastik. Data yang digunakan adalah data publikasi dan atau rujukan. Dalam menentukan bahan baku mana yang nantinya akan dijadikan plastik biodegradable ditentukan dengan software AHP dengan mempertimbangkan beberapa kriteria diantaranya biodegradabilitas,kekuatan mekanik,penyerapan air, harga dan ketersediaan bahan baku. Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa dari hasil pemilihan prioritas bahan baku bioplastik biodegradable, selulosa merupakan bahan baku prioritas dengan bobot 0,374 diikuti dengan pati dengan bobot 0,333 dan protein 0,293.Referensi
Behjat T; A.R. Russly, C.A. Luqman, A.Y.Yus dan I.Nor Azowa. 2009.“Effect of PEG on the biodegradability studies of Kenaf cellulose polyethylene composites ”.International Food Research Journal.Vol: 16. Page: 243-247
Bourtoom, T. 2008. “Edible Film and Coating: Characteristic and Properties”. Prince of Songkhla University, Songkhla
Darni, Y., dan H. Utami, 2010, Studi pembuatan dan karakteristiksifat mekanik dan hidrofobisitas bioplastik dari pati sorgum, Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan 7(4): 88-93.
Gironi, F and V. Piemonte, 2011, Bioplastics and Petroleum-basedPlastics: Strenghs and Weaknesses, Energy Source, Part A 33:1949-1959
Hamad, alwani; Andriyani, N.A; Wibisono, Haryo; dan Sutopo, Haryo. 2011. “Effects of Carbon Sources on the Physical Properties of Nata de Coco”. Techno, ISSN 1410 –8607. Hal. 74 – 77. Purwokerto
Hendrawati, T,Y and Utomo, S. 2015. Pemilihan Priroritas Lokasi Industri Susu Sterilisasi Jawa Tengah Dengan MetodeAnalytical Hierarkhi Process
(AHP). 7(2)
Hidayati, S., A.S., Zuidar, A. Ardiani, 2015, Aplikasi sorbitol pada produksi
biodegradable film dari nata de cassava, Reaktor 15 (3): 196-204.
Indraswati, Denok. 2017. “Pengemas Makanan”.Forum Ilmiah Kesehatan.
Ponorogo
Lazuardi., G.P. dan S.E. Cahyaningrum, 2013, Pembuatan dan karakterisasi bioplastik berbahan dasar kitosan dan pati singkong dengan plasticizer gliserol, Unesa Journal of Chemistry, 2 (3).
Patel, M., F.M. Weidemann., J. Schleich, B. Husing., G. Angerer. 2005, Tehnoeconomic Feasibility of Large-Scale Production of Bio-Based Polymers in Europe, European Commission, Joint Reaearch Centre (DG JRC), Institute for Prospective Technological Studies, p. 37-49
Puspita, Sherly. (2018, Agustus 19). “Indonesia Penyumbang Sampah
Plastik Terbesar Kedua di Dunia “. Kompas.com. Diakses pada 13 Mei
melalui https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/19/21151811/indonesiapenyumbang-sampah-plastikterbesar-kedua-di-dunia.
Radhiyatullah, A., N. Indriani, dan M.H.S.Ginting, 2015, Pengaruhberat pati dan volume plasticizer gliserol terhadap karakteristik film bioplastik dari pati
kentang, Jurnal Teknik Kimia USU, 4(3): 35-39.
Sofia, agung; Prasetya, Agung; dan Kumsumastuti, Ella.2017 Komparasai
Bioplastik Kulit Labu kuning-Kitosan dengan plastizer dari berbagai sumber
variasi gliserol. Indonesian Journal of Chemical Scienc.
Suryati;Meriatna; dan Marlina. 2016. Optimasi Proses pembuatan Bioplastik dari pati limbah kulit singkong. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. :78-91
Tokiwa, Y., B.P; Calabia, C.U. Ugwu; and S. Aiba, 2009, Biodegradability of plastics, Int, J. Mol. Sci. 10: 3722-3742