Gambaran Karakteristik Akseptor Tubektomi di Rumah Sakit Bhayangkara Sespimma Polri Tahun 2011-2013
Abstract
Hasil SDKI menunjukkan peningkatan Contraseptive Prevalence Rate dari 54,7% (tahun 1994) menjadi 57,4% (tahun 1997) dan 60,3% (BKKBN, 2008). Pada tahun 2007 hanya 7,7% menggunakan tubektomi (BKKBN, 2008). Tujuan penelitian ini diketahuinya gambaran karakteristik akseptor tubektomi di Rumah Sakit Bhayangkara Sespimma Polri tahun 201 l-2013.Desain penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 80 yang diambil dari data unit KIA-KB Rumah Sakit Bhayangkara Sespimma Polri.Analisis dilakukan secara univariat untuk melihat gambaran karakteristik akseptor tubektomi. Hasil penelitian didapatkan rata-rata usia akseptor adalah 38 tahun dengan usia minimal 28 tahun dan maksimal 51 tahun, rata-rata jumlah anak yang dimiliki adalah 3 orang dengan jumlah minimal 1 orang anak dan maksimal 6 orang anak, tingkat pendidikan secara umum berpendidikan tamat SMA (50% pada istri dan 45% pada suami), sebanyak 75% istri tidak bekerja dan 68,8% suami bekerja sebagai pegawai swasta, status peserta KB sebanyak 57,5% akseptor mengganti cara KB, kontrasepsi terakhir yang digunakan sebanyak 51,3% menggunakan KB suntik, sebanyak 71,3% akseptor tidak menyusui bayinya, sebanyak 73,8% akseptor memiliki anak terkecil dengan usia > 1 tahun. Pada penelitian ini disarankan petugas memberikan informasi komprehensif agar akseptor lebih memahami program KB. Selain itu, perlu dibuat kebijakan dan standar bersama oleh BKKBN dan organisasi profesi (POGI).
Keywords
Akseptor, Tubektomi, Keluarga Berencana (KB)
Full Text:
PDFReferences
-
DOI: https://doi.org/10.24853/jkk.10.2.76-81
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. | |||
View My Stats |