Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Sanggeng Kabupaten Manokwari Papua Barat
Abstract
Malaria dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, dan ibu hamil. Malaria secara langsung menyebabkan anemia dan penurunan produktivitas kerja.
Studi pendahuluan di Puskesmas Sanggeng, Kabupaten Manokwari, Papua Barat ditemukan kasus malaria pada tahun 2015 sebanyak 2.802 kasus. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara kondisi fisik rumah dan perilaku dengan kejadian penyakit malaria di wilayah kerja Puskesmas Sanggeng Kabupaten Manokwari Papua Barat. Penelitian ini menggunakan rancangan
studi case control. Subyek penelitian sebanyak 120 pasien yang melakukan pemeriksaan test darah tepi di Puskesmas Sanggeng pada tanggal 10 Mei sampai dengan 4 Juni 2016. Sebanyak 60 pasien positif malaria (kasus) dan 60 pasien yang dinyatakan negatif malaria (kontrol). Sampel diambil dengan consecutive sampling. Terdapat hubungan antara kondisi fisik rumah (p=0,008, OR=3,000) dan kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk (p=0,000, OR=6,245) dengan kejadian malaria. Hasil analisis mutivariat menunjukkan bahwa kebiasaan tidak menggunakan obat anti nyamuk merupakan faktor risiko yang paling dominan dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Sanggeng Kabupaten Manokwari Papua Barat (p=0,000, 95% CI: 2,809-14,635 dan OR (Exp (B))=6,411). Perlu upaya perbaikan kondisi fisik rumah dan promosi penggunaan obat anti nyamuk untuk mencegah terjadinya malaria
Kata Kunci: Malaria, lingkungan, kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.24853/jkk.12.2.202-213
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. | |||
View My Stats |