Peran Teman Sebaya terhadap Perilaku Seksual Siswa SMA X Jakarta
Abstract
Masa remaja adalah masa dimana terjadinya perubahan yang membuat mereka merasa aman dan mudah untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dianggap berisiko seperti hubungan seksual. Berdasarkan laporan Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) remaja laki–laki usia 15–24 tahun yang mengaku pernah melakukan hubungan seksual pranikah mengalami peningkatan yaitu sebesar 6,4% pada tahun 2007 menjadi 8,3% pada tahun 2012. Tujuan penelitian adalah diketahuinya hubungan teman sebaya terhadap perilaku seksual pranikah pada siswa di SMAN X Jakarta. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April 2013 dengan responden sebanyak 82 responden yang diambil secara simple random sampling. Hasil analisis, didapatkan sebanyak 48 responden (58,5%) berperilaku seksual beresiko berat. Responden perempuan (58,5%), berusia 16 tahun (45,1%) dan sebanyak 49 responden (59,8%) menilai teman sebaya berperan terhadap perilaku seksual pranikah siswa. Variabel yang menunjukkan adanya hubungan yang bermakna adalah usia dan peran teman sebaya, sedangkan jenis kelamin tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna.
Full Text:
PDFReferences
The United Nations. World Youth Report 2013 : Youth and Migration. Geneva; 2013.
Resnick MD, Bearman PS, Blum RW, Bauman KE, Harris KM, Jones J, et al. Protecting Adolescents From Harm. Findings From the National Longitudinal Study on Adolescent Health. Jama. 1997;278(10):823–32.
Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Kesehatan RI, ICF International. Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012 : Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta; 2013.
Finer L. Trends in premarital sex in the United States, 1954-2003. Public Heal Rep. 2007;122(1):73–8.
Arcidiacono P, Khwaja A, Ouyang L. Habit persistence and teen sex: Could increased access to contraception have unintended consequences for teen pregnancies? Vol. 30, Journal of Business and Economic Statistics. 2012.
Millburn NG, Iribarren FJ, Rice E, Lightfoot M, Solorio R, Rotheram-Borus MJ, et al. A Family Intervention to Reduce Sexual Risk Behavior, Substance Use, and Delinquency Among Newly Homeless Youth. J Adolesc Heal. 2012;50(4):358–64.
Ann B, Kennedy H. The impact of parents and peers on teenage sexual behavior. Iowa State University; 1991.
Potard C, Courtois R, Rusch E. The influence of peers on risky sexual behaviour during adolescence. Eur J Contracept Reprod Heal Care. 2008;13(3):264–70.
C.P. FA, Notobroto HB. Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seksual Pranikah Remaja yang Bertunangan. Biometrika dan Kependud [Internet]. 2014;2(2):140–7. Available from: http://210.57.222.46/index.php/JBK/article/view/1132
Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto; 2007.
Mahmudah, Yaunin Y, Lestari Y. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja di Kota Padang. J Kesehat Andalas. 2016;5(2):448–55.
Gunarsa SD, Gunarsa YS. Psikologi Praktis : Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakartaa: BPK Gunung Mulia; 1991.
Richards-Shubik S. Peer effects in sexual initiation: Separating demand and supply mechanisms [Internet]. Vol. 6, Quantitative Economics. 2015. Available from: http://doi.wiley.com/10.3982/QE249
Dewi AP. Hubungan Karakteristik Remaja, Peran Teman Sebaya dan Paparan Pornografi Dengan Perilaku Seksual Remaja di Kelurahan Pasir Gunung Selatan. Universitas Indonesia; 2012.
Chadwick S. Reclaiming Sexual Deviance as Sexual Liberality: A Study of Attitudes, Behaviors, and Testosterone. University of Michigan; 2011.
Bauermeister, J; Elkingtron KB-C. Sexual behavior and percieved peer norms: Comparting perinatally infected and affected youth. J Youth Adolesence. 2010;38(8):1110–22.
DOI: https://doi.org/10.24853/jkk.14.2.1-9
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. | |||
View My Stats |