Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri di Indonesia: Literatur Review
Abstract
Anemia Gizi Besi (AGB) mempunyai dampak yang serius, baik pada ibu hamil maupun pada remaja. Sangat penting mengatasi anemia pada remaja putri agar masalah anemia tidak berlanjut ketika hamil, salah satunya dengan mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung 60 mg Fe elemental dan 0,4 mg asam folat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan konsumsi TTD pada remaja putri di Indonesia. Studi penelitian ini adalah literatur review dengan mengekstrak semua penelitian di Indonesia tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi TTD pada remaja putri (11-19 tahun) di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi TTD pada remaja putri di Indonesia yaitu dukungan guru (p=0,000 OR=4,7), sikap (p=0,031 OR=2,192), budaya (p=0,012 OR=2,517), dukungan keluarga (p=0,029), perceived threat (p=0,02), perceived benefit (p=0,01), perceived barrier (p=0,02), dan self efficacy (p=0,00). Faktor yang tidak berhubungan yaitu pengetahuan, daya beli, ketersediaan, dukungan orang tua, pendapatan orang tua, perceived susceptibility (persepsi kerentanan), seriousness (keseriusan/keparahan). Faktor yang paling banyak diteliti yaitu tentang pengetahuan dan dukungan orang tua. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi TTD di Indonesia yaitu dukungan guru, sikap, budaya, dukungan keluarga, perceived threat (ancaman yang dirasakan), perceived benefit (manfaat yang dirasakan), perceived barrier (hambatan yang dirasakan), dan self efficacy.
Kata kunci: konsumsi tablet tambah darah, remaja putri, anemia
Full Text:
PDFReferences
Daftar Pustaka
WHO. The Global Prevalance of Anemia in 2011. Geneva; 2015.
Kemenkes RI. Hasil Utama RISKESDAS 2018. 2018;
Kementerian Kesehatan RI. Surat Edaran tentang Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur. Jakarta: Kemenkes RI; 2016.
Sinsin I. Masa Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo; 2008.
Aulakh R. Adolescent Anemia: Risk Factors. 2016;
Mulugeta A, Tessema M, Kiday H, Seid O. Examining Means of Reaching Adolescent Girls for Iron Supplementation in Tigray , Northern Ethiopia. 2015;9033–45.
WHO. Guidelines: Daily Iron Supplementation in Adult Women and Adolescent Girls. Geneva; 2016.
Raghvendra G. Weekly Iron Folate Supplementation in Adolescent Girls – An Effective Weekly Iron Folate Supplementation in Adolescent Girls – An Effective Nutritional Measure for the Management of Iron Deficiency Anaemia. 2014;(May 2013).
Falkingham M, Abdelhamid A, Curtis P, Fairweather-tait S, Dye L, Hooper L. The effects of oral iron supplementation on cognition in older children and adults : a systematic review and meta-analysis. 2010;1–16.
P.R. Deshmukh, B.S. Garg and MSB. Effectiveness of Weekly Supplementation of Iron to Control Anaemia among Adolescent Girls of Nashik, Maharashtra, India. 2008;
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 88 tahun 2014 tentang Standar Tablet Tambah Darah bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil. 88 Jakarta; 2014.
Sandra Fikawati, Syafiq A, Veratamala A. Gizi Anak dan Remaja. Ed. 1. Depok: PT Rajagrafindo Persada; 2017. 348 hal.
Lestari P, Mulyani S. Pengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul. 2015;(September 2015):145–9.
Risva TC, Rahfiludin MZ. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kebiasaan Konsumsi Tablet Tambah Darah sebagai Upaya Pencegahan Anemia pada Remaja Putri (Studi pada Mahasiswa tahun Pertama di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro). 2016;4(April):243–50.
Aprianti R, Sari GM, Kusumaningrum T. Factors Correlated with the Intention of Iron Tablet Consumption among Female Adolescents. 2018;13(1).
Nuradhiani A, Briawan D, Dwiriani CM. Dukungan Guru Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri di kota Bogor. 2017;12(November):153–60.
Shahzad S, Islam K, Azhar S, Fiza S, Ahmed W. Impact of Knowledge , Attitude and Practice on Iron Deficiency Anaemia Status Among Females of Reproductive Age Group ( 20- 21-year-old ) Studying in Government Home Economics College. 2017;3(4):31–6.
Hendrian R. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) di Puskesmas Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2011. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta; 2011.
Marwan O. Jalambo, Abdul Karim Norimah IAN. Improvement in Knowledge , Attitude and Practice of Iron Deficiency Anaemia among Iron-Deficient Female Adolescents after Nutritional Educational Improvement in Knowledge , Attitude and Practice of Iron Deficiency Anaemia among Iron-Deficient Female Adole. 2017;(January).
Savitry NSD, Arifin S, Asnawati. Hubungan dukungan keluarga dengan niat konsumsi tablet tambah darah pada remaja puteri. 2017;029:113–8.
Astuti B. Hubungan Dukungan Suami dengan Kepatuhan Ibu hamil dalam Mengonsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) di Puskesmas Garung. 2017;
Septi Indah Permata Sari, Aris Noviani, Rr. Sri Nuriyaty Masdiputri NI. Relationship of Education, Family Income, Compliance, and Procedure Consumption of Iron Tablet to Anemia among Pregnant Women. 2017;(2001):210–5.
Setiyaningsih R, Tamtomo D, Suryani N. Health Belief Model : Determinantsof Hypertension Prevention BehaviorinAdults at Community Health Center , Sukoharjo , Central Java. 2016;1:161–71.
Cici Kurniawati MS. Aplikasi Health Belief Models dalam Pencegahan Keputihan Patologis. 2014;2:117–27.
DOI: https://doi.org/10.24853/jkk.15.2.119-129
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. | |||
View My Stats |