PERSEPSI ORANG TUA DAN GURU TERHADAP KECERDASAN MAJEMUK ANAK

Viarti Eminita, Ismah Ismah, Rahmita Nurul Muthmainnah

Abstract


Orang tua dan guru seharusnya bekerjasama dalam mendidik anak, namun masih banyak orang tua dan guru yang tidak melakukan hal ini. Pemerintah mengupayakan agar keduanya, baik orang tua maupun guru dapat bekerjasama dalam mendidik anak, minimal menyamakan persepsi antar keduanya mengenai perkembangan anak. Hal ini dilakukan agar keduanya dapat menangani masalah anak dengan tepat dan sesuai dengan perkembangan yang mereka miliki. Madrasah Ibtidaiyah Al-Inayah sangat mendukung dalam membangun kecerdasan anak melalui multiple intelligences (MI). Hal ini juga perlu didukung oleh orang tua siswa untuk perkembangan pendidikan anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaaan persepsi antara orang tua dan guru mengenai kecerdasan majemuk anak menggunakan metode survey. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Al-Inayah Pasar rebo Jakarta Timur, sebanyak 38 orang yang dipilih secara acak dari 46 orang. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan antara persepsi Orang tua dan Guru terhadap kecerdasan majemuk anak menggunakan uji-t berpasangan. Berdasarkan hasil analisis uji-t berpasangan, diperoleh bahwa hanya persepsi  kecerdasan interpersonal saja yang sama antara orang tua dan guru, sedangkan tujuh kecerdasan lainnya berbeda. Hal ini berarti bahwa orang tua dan guru perlu menjalin komunikasi yang baik untuk mengatasi hal ini, misalnya mempertemukan orang tua anak dan guru untuk mendiskusikan mengenai perkembangan anak, berbagi pengalaman pembelajaran anak dirumah dan disekolah.  


Keywords


Kecerdasan Majemuk, Persepsi, Kecerdasan Interpersonal

Full Text:

PDF

References


Asrori, M. 2009. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Black, R., Walsh, L., Magee, J., Hutchins, L., Berman, N., & Groundwater-Smith, S. (2014). Student leadership: a review of effective practice. Canberra: ARACY.

Cairns, E. 2015. Every child is capable of learning maths. [Online] Tersedia: https://www.britishcouncil.org/voices-magazine/every-child-capable-learning-maths [31 Maret 2018].

Chatib, M. 2014. Orang Tuanya Manusia: Melejitkan Potensi dan Kecerdasan dengan Menghargai Fitrah Setiap Anak. Bandung: Kaifa.

Chatib, M. 2017. Semua Anak Bintang: Menggali Kecerdasan dan Bakat Terpendam dengan Multiple Intelligences Research (MIR). Bandung: Kaifa.

Hessel, S. 2005. Teacher and Parent Perceptions of Children’s Multiple Intelligences. Tesis tidak diterbitkan. USA: Florida State University.

Noviarni, S. 2015. Orang Tua Juga Perlu Belajar. [Online] Tersedia: http://koran-sindo.com/page/news/2015-12-29/4/14. [5 Februari 2018].

Silva, FDJH dan Fernandes PO. 2011. Importance-Performance Analysis As A Tool In Evaluating Higher Education Service Quality: The Empirical Results Of Estig (IPB). The 17th IBIMA conference on Creating Global Competitive Economies: A 360-degree Approach. Milan, Italy.

Singh, K et al.. 2016. Measure of Positive Psychology: Norms for Test Construction. [Online] tersedia: https://www.springer.com/cda/content/document/cda_downloaddocument/9788132236290-c2.pdf [10 Januari 2018].

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta




DOI: https://doi.org/10.24853/fbc.5.2.155-162

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

Jurnal Fibonacci Indexed By:

  gs cro   one            

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Powered by Puskom-UMJ