EFEKTIFITAS PENGURANGAN PUPUK NPK DENGAN PEMBERIAN PUPUK HAYATI PROVIBIO TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI EDAMAME
Main Article Content
Abstract
Article Details
References
Anonim. 1992. Sayuran Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta.
Asadi. 2009. Karakterisasi Plasma Nutfah untuk Perbaikan Varietas Kedelai Sayur (edamame). Jurnal Buletin Plasma Nutfah, Vol. 15 (2): 59 – 69.
Danapriatna, N. 2012. Pengaruh Perlakuan Benih dengan Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman. Jurnal. Jurnal LPPM : PARADIGMA, Vol. 9 (1).
Indonesian Center for Biodiversity and Biotechnology (ICBB). 2012. Pupuk Hayati Inovasi IPB dan Karya Petani Indonesia. ICBB. Bogor.
Kementerian Pertanian. 2011. Peraturan Menteri Pertanian No.70/Permentan/SR.140/10/2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah. Diunduh dari http://perundangan.pertanian.go.id/admin/file/Permentan-70-11.pdf (diakses 4 Desember 2015).
Leveau, J. H. J. dan S. E. Lindow. 2002. Predictive and Interpretive Simulation of Green Fluorescent Protein Expression in Reporter Bacteria. J. Bacteriol, Vol. 183 (23): 6752 – 6762.
Maxi, I. dan W. Adhi. 2009. Kedelai Jumbo di Pasar Jepang. Cit. Kartahadimaja, J., R. Wentasari dan R. N. Sesanti. 2010. Pertumbuhan dan Produksi Polong Segar edamame Varietas Rioko pada Empat Jenis Pupuk. Jurnal Agrovigor, Vol. 3 (2): 131 – 136.
Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.
Rubatzky, V. E. dan M. Yamaguchi. 1998. World Vegetables: Principles, Production dan Nutritive Values. Edisi Terjemahan Sayuran Dunia 1: Prinsip, Produksi dan Gizi. Penerbit Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Rusdi, T. 1986. Bercocok Tanam Kedelai. Karya Bani. Jakarta.
Salim, F. U. 2015. Penilaian Kualitas Kompos dari Bahan Brangkasan Jagung dan Limbah Baglog Jamur serta Peranan Aktivator Pemercepat Pengomposan. Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Salisbury dan C. W. Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Cit. Ekowati, D., dan M. Nasir. 2011. Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) Varietas Bisi-2 pada Pasir Reject dan Pasir Asli di Pantai Trisik Kulonprogo. Jurnal Manusia dan Lingkungan, Vol. 18 (3): 220 – 231.
Sennang, N.R., E. Syam’un dan A. Dachlan. 2012. Pertumbuhan dan Produksi Padi yang Diaplikasi Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jurnal Agrovigor, Vol. 11 (2): 161 – 170.
Simanungkalit, R. D. M. 2001. Aplikasi Pupuk Hayati dan Pupuk Kimia: Suatu Pendekatan Terpadu. Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan. Bogor.
Soverda, N., dan Hermawati, T. 2009. Respon Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill) terhadap Pemberian Berbagai Konsentrasi Pupuk Hayati. Jurnal Agronomi, Vol. 13 (1): 6 – 12.
Subowo, Y. B., A. Sugiharto, S. Suliasih dan S. Widawati. 2010. Pengujian Pupuk Hayati Kalbar untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Kedelai (Glycine max) var. Baluran. Jurnal Caraka Tani, Vol. 25 (1): 112 – 118.
Suprapto. 1988. Bertanam Kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta.
Supriyanto dan H. Sulistyowati. 2011. Pengembangan PGPF Menjadi Pupuk dan Pestisida Hayati Berformulasi Sederhana: 1. Pengujian bahan pembawa. Jurnal Perkebunan dan Lahan Tropika. Vol. 1 (1): 19 – 27.
Tania, N., Astina dan S. Budi. 2012. Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Semi pada Tanah Podsolik Merah Kuning. Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian, Vol. 1 (1): 10 – 15.
Torres-Rubio, M. G., S. A. Valencia-Plata, J. Bernal-Castillo, dan P. Martínez-Nieto. 2000. Isolation of Enterobacteria, Azotobacter sp. and Pseudomonas sp., Producers of Indole-3-Acetic Acid and Siderophores, from Colombian Rice Rhizosphere. Cit. Antonius, S., Agustyani, D., Imamuddin, H, Dewi, T.K., dan Laili, N. 2014. Kajian Bakteri Penghasil Hormon Tumbuh IAA sebagai Pupuk Organik Hayati dan Kandungan IAA Selama Penyimpanan. Prosiding Seminar Nasional Pertanian Organik. Puslit Biologi – LIPI. Bogor, 18 – 19 Juni 2014. Hal: 279 – 285.
Widati, F. dan I. M. Hidayat. 2012. Kedelai Sayur (Glycine max L. Merill) sebagai Tanaman Pekarangan. IPTEK Hortikultura. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang. Jawa Barat.