ANALISIS KELAYAKAN INDUSTRI KELAPA TERPADU

Tri Yuni Hendrawati, Syamsudin AB

Abstract


Tanaman Kelapa merupakan salah satu komoditas perkebunan yang telah lama dikenal dan sangat berperan bagi kehidupan masyarakat. Beroperasinya Industri kelapa terpadu ini akan membantu perputaran ekonomi daerah dan pada gilirannya pendapatan daerah dan masyarakat petani akan ikut terangkat. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan analisis kelayakan industri kelapa terpadu. Metodologi yang digunakan adalah pengumpulan data primer dan sekunder ke daerah penghasil kelapa. Analisis kelayakan meliputi aspek teknis teknologis, aspek kelayakan pasar dan pemasaran, aspek finansial dan aspek dampak sosial dan lingkungan. Salah satu alternatif untuk meningkatkan nilai tambah dan efisiensi usaha perkebunan kelapa rakyat adalah dengan mengembangkan usaha pengolahan kelapa terpadu yaitu pendirian pabrik kelapa terpadu kapasitas kecil. Industri kelapa terpadu kapasitas kecil berpotensi untuk dikembangkan di perkebunan kelapa  dengan kapsitas pengolahan 20.000 butir kelapa/hari. Berdasarkan perhitungan neraca massa pada proses produksi, maka setiap 20.000 butir kelapa/hari dapat menghasilkan dessicated coco 1.860 kg/hari, coco powder 1.172 kg/hari, minyak kelapa 632 kg/hari, coir fibre 11.250 kg/hari, briket arang 2.880 kg/hari, asap cair 2.880 liter/hari dan nata de coco 117.600 gelas/hari. Dari analisis secara teknis dapat disimpulkan bahwa pengembangan industri kelapa terpadu 20.000 butir kelapa/hari layak untuk direalisasikan. Pendirian industri kelapa terpadu kapasitas 20.000 butir/hari membutuhkan modal investasi sebesar Rp 13.435.000.000,- dengan modal kerja untuk selama 3 (tiga) bulan sebesar Rp   2.963.145.150 ,-. Hasil perhitungan NPV berdasarkan aliran kas bersih pada proyeksi arus kas industri kelapa terpadu  Rp 3.493.291.768 ,- pada discount factor (DF) 20% dan nilai IRR adalah 27.67%. Sedangkan masa pengembalian modal (PBP) tercapai selama periode 3,53 tahun  dengan nilai Net  B/C sebesar  1,26. Dari hasil Analisa sensitivitas yang dilakukan, dihasilkan bahwa dengan penurunan harga produk sebesar 5% dan kenaikan harga beli bahan baku 10% tetap layak. Mengingat dalam praktiknya bunga bank 17,5% dan perubahan harga beli bahan baku selalu berhubungan positif dengan harga jual produk, sehingga dengan hasil Analisa sensitivitas tersebut, diproyeksikan kegiatan usaha  ini layak diimplementasikan.


Keywords


Kelayakan, Industri Kelapa Terpadu, Dessicated Coco

Full Text:

PDF

References


Agustian, A., S. Friyatno, Supadi dan A. Askin. 2003. Analisa pengembangan agroindustry komoditas Perkebunan rakyat (kopi dan kelapa) dalam

mendukung peningkatan daya saing sektor pertanian. Makalah Seminar Hasil Penelitian Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Bogor. T.A. 2003. 38 hal

Allorerung, D., dan A. Lay. 1998. Kemungkinan pengembangan pengolahan buah kelapa secara

terpadu skala pedesaan. Prosiding Konperensi Nasional Kelapa IV. Bandar Lampung 21 – 23 April 1998 Pp.327 – 340.

APCC. 2003. Coconut statistical yearbook 2002, Asia Pacipic Coconut Community.

Anonymous. 2004. Teknologi Tanaman Industri : Kelapa (Cocos nucifera). http://www.kelapa.html (22 juli 2004).

Brown, H. J., Copeland, L. R., Kleiman R., Cummings, M. K., Koritala, S., Manoramarao, K. High Unsaponifiables and Methods of Using The Same. 2011.

United States Patent Application Pubblication: US2011/0293544 A1.

Desnelli dan Zainal Fanani, 2007. Kinetika Reaksi Oksidasi Asam Miristat, Stearat dan Oleat dalam Medium Minyak Kelapa, Minyak Kelapa Sawit

serta Tanpa Medium

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1985. Formularium Kosmetika Indonesia : Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. Farmakope Indonesia III : Jakarta.

Esti, Sawedi. 2001. Tanaman Perkebunan. Jurnal Pengolahan Pangan Dewan Ilmu Pengetahuan. Teknologi dan Industri Sumatera Barat.

Estiasih, Teti dan Ahmadi. 2009. Teknologi Pengolahan Pangan. Bumi Aksara:Malang.

Firmansyah.2011. Studi Operasi Pengeringan pada Proses Pembuatan Kopi Instan dengan Menggunakan Pengering Tipe Semprot. Skripsi Jurusan Keteknikan

Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Malang

Janur Bisma Tama, dkk. 2014 .Studi Pembuatan Bubuk Pewarna Alami dari Daun Suji (Pleomele Angustifolia

N.E.BR.). Kajian Konsentrasi Maltodekstrin dan MGCO3. Jurnal Perindustrian Vol 3 No 1 Hal 73 – 82 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang

Julie, 2011.Palmitic Acid and Skin. http://www.prosperorganics.com/2011/0

/palmitic-acid- and-skin/ (29

Desember 2014)

Lahmudin, Agus. 2006. Proses Pembuatan Tepung Putih Telur dengan Pengering Semprot. Laporan Skripsi Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Larosa, Yedid Novrianus. 2007. Studi Pengetsaan Bentonit Terpilar Fe2O3. Skripsi Departemen Kimia

Unieversitas Sumatera Utara. Medan.

Larose Kumalla M, Sumardi H.S, dan M. Bagus Hermanto.2013. Uji Performasi Pengering Semprot Tipe Buchi B-290 Pada Proses Pembuatan Tepung

Santan. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis. Jurusan Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Brawijaya. Malang.

Lieberman, Lachman . 1994. Teori dan Praktek

Farmasi Industri Jilid 2. UI press : Jakarta.

Nur, I.I, Kardiyono, Umar, dan Aris A. 2003. Pemanfaatan limbah debu sabut kelapa dalam usaha tani padi pasang surut.Kelembagaan Perkelapaan di Era

Otanomi Daerah, Prosiding Konferensi Nasional Kelapa V. Tembilahan 22–24 Oktober 2002.

Riahna br Kembaren, Sesotya Putriliniar, Nurwenda Novan Maulana, Radyum Ikono, Nurul Taufiqu Rochman. 2013. Ekstraksi dan Karakterisasi Serbuk Nano Pigmen dari Daun Tanaman Jati (Tectona grandis linn. F). Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.

Rindengan, B., A. Lay., H. Novarianto., H. Kembuan dan Z. Mahmud. 1995. Karakterisasi daging buah kelapa

hibrida untuk bahan baku industri makanan. Laporan Hasil Penelitian.Kerjasama Proyek Pembinaan Kembagaan Penelitian Pertanian Nasional. Badan

Litbang 49p.

Roberto C.G., Werner, M., Manfred K. 1996. Drying characteristic of copra and quality of copra and coconut oil. Journal Posharvest Biology and Technologi 9: 361-372.

Soedjoko T.S., 1987, “Penelitian Pemanfaatan Bentonit di Indonesia”,Buletin PPTM Vol. 9, No. 2, Jakarta, Hal. 15-24.

Srinivasan, D and Alain, P. 1997. Food Proteins and Their Applications. New York: Marcel Dekker Inc

Tarwiyah, Kemal. 2001. Tepung Aren. Jurnal Pengolahan Pangan Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat.

Waide, Ainley, and Waller, Paul J. 1994. Handbook of Pharmaseutical Exipients. 6th edition. Washington :

American Pharmaseutical Association.

Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi.Gramedia. Jakarta




DOI: https://doi.org/10.24853/jurtek.8.2.61-70

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Powered by Puskom-UMJ