ANALISIS KELAYAKAN INDUSTRI KELAPA TERPADU
DOI:
https://doi.org/10.24853/jurtek.8.2.61-70Keywords:
Kelayakan, Industri Kelapa Terpadu, Dessicated CocoAbstract
Tanaman Kelapa merupakan salah satu komoditas perkebunan yang telah lama dikenal dan sangat berperan bagi kehidupan masyarakat. Beroperasinya Industri kelapa terpadu ini akan membantu perputaran ekonomi daerah dan pada gilirannya pendapatan daerah dan masyarakat petani akan ikut terangkat. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan analisis kelayakan industri kelapa terpadu. Metodologi yang digunakan adalah pengumpulan data primer dan sekunder ke daerah penghasil kelapa. Analisis kelayakan meliputi aspek teknis teknologis, aspek kelayakan pasar dan pemasaran, aspek finansial dan aspek dampak sosial dan lingkungan. Salah satu alternatif untuk meningkatkan nilai tambah dan efisiensi usaha perkebunan kelapa rakyat adalah dengan mengembangkan usaha pengolahan kelapa terpadu yaitu pendirian pabrik kelapa terpadu kapasitas kecil. Industri kelapa terpadu kapasitas kecil berpotensi untuk dikembangkan di perkebunan kelapa dengan kapsitas pengolahan 20.000 butir kelapa/hari. Berdasarkan perhitungan neraca massa pada proses produksi, maka setiap 20.000 butir kelapa/hari dapat menghasilkan dessicated coco 1.860 kg/hari, coco powder 1.172 kg/hari, minyak kelapa 632 kg/hari, coir fibre 11.250 kg/hari, briket arang 2.880 kg/hari, asap cair 2.880 liter/hari dan nata de coco 117.600 gelas/hari. Dari analisis secara teknis dapat disimpulkan bahwa pengembangan industri kelapa terpadu 20.000 butir kelapa/hari layak untuk direalisasikan. Pendirian industri kelapa terpadu kapasitas 20.000 butir/hari membutuhkan modal investasi sebesar Rp 13.435.000.000,- dengan modal kerja untuk selama 3 (tiga) bulan sebesar Rp 2.963.145.150 ,-. Hasil perhitungan NPV berdasarkan aliran kas bersih pada proyeksi arus kas industri kelapa terpadu Rp 3.493.291.768 ,- pada discount factor (DF) 20% dan nilai IRR adalah 27.67%. Sedangkan masa pengembalian modal (PBP) tercapai selama periode 3,53 tahun dengan nilai Net B/C sebesar 1,26. Dari hasil Analisa sensitivitas yang dilakukan, dihasilkan bahwa dengan penurunan harga produk sebesar 5% dan kenaikan harga beli bahan baku 10% tetap layak. Mengingat dalam praktiknya bunga bank 17,5% dan perubahan harga beli bahan baku selalu berhubungan positif dengan harga jual produk, sehingga dengan hasil Analisa sensitivitas tersebut, diproyeksikan kegiatan usaha ini layak diimplementasikan.Downloads
References
Agustian, A., S. Friyatno, Supadi dan A. Askin. 2003. Analisa pengembangan agroindustry komoditas Perkebunan rakyat (kopi dan kelapa) dalam
mendukung peningkatan daya saing sektor pertanian. Makalah Seminar Hasil Penelitian Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Bogor. T.A. 2003. 38 hal
Allorerung, D., dan A. Lay. 1998. Kemungkinan pengembangan pengolahan buah kelapa secara
terpadu skala pedesaan. Prosiding Konperensi Nasional Kelapa IV. Bandar Lampung 21 – 23 April 1998 Pp.327 – 340.
APCC. 2003. Coconut statistical yearbook 2002, Asia Pacipic Coconut Community.
Anonymous. 2004. Teknologi Tanaman Industri : Kelapa (Cocos nucifera). http://www.kelapa.html (22 juli 2004).
Brown, H. J., Copeland, L. R., Kleiman R., Cummings, M. K., Koritala, S., Manoramarao, K. High Unsaponifiables and Methods of Using The Same. 2011.
United States Patent Application Pubblication: US2011/0293544 A1.
Desnelli dan Zainal Fanani, 2007. Kinetika Reaksi Oksidasi Asam Miristat, Stearat dan Oleat dalam Medium Minyak Kelapa, Minyak Kelapa Sawit
serta Tanpa Medium
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1985. Formularium Kosmetika Indonesia : Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. Farmakope Indonesia III : Jakarta.
Esti, Sawedi. 2001. Tanaman Perkebunan. Jurnal Pengolahan Pangan Dewan Ilmu Pengetahuan. Teknologi dan Industri Sumatera Barat.
Estiasih, Teti dan Ahmadi. 2009. Teknologi Pengolahan Pangan. Bumi Aksara:Malang.
Firmansyah.2011. Studi Operasi Pengeringan pada Proses Pembuatan Kopi Instan dengan Menggunakan Pengering Tipe Semprot. Skripsi Jurusan Keteknikan
Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Malang
Janur Bisma Tama, dkk. 2014 .Studi Pembuatan Bubuk Pewarna Alami dari Daun Suji (Pleomele Angustifolia
N.E.BR.). Kajian Konsentrasi Maltodekstrin dan MGCO3. Jurnal Perindustrian Vol 3 No 1 Hal 73 – 82 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang
Julie, 2011.Palmitic Acid and Skin. http://www.prosperorganics.com/2011/0
/palmitic-acid- and-skin/ (29
Desember 2014)
Lahmudin, Agus. 2006. Proses Pembuatan Tepung Putih Telur dengan Pengering Semprot. Laporan Skripsi Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Larosa, Yedid Novrianus. 2007. Studi Pengetsaan Bentonit Terpilar Fe2O3. Skripsi Departemen Kimia
Unieversitas Sumatera Utara. Medan.
Larose Kumalla M, Sumardi H.S, dan M. Bagus Hermanto.2013. Uji Performasi Pengering Semprot Tipe Buchi B-290 Pada Proses Pembuatan Tepung
Santan. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis. Jurusan Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya. Malang.
Lieberman, Lachman . 1994. Teori dan Praktek
Farmasi Industri Jilid 2. UI press : Jakarta.
Nur, I.I, Kardiyono, Umar, dan Aris A. 2003. Pemanfaatan limbah debu sabut kelapa dalam usaha tani padi pasang surut.Kelembagaan Perkelapaan di Era
Otanomi Daerah, Prosiding Konferensi Nasional Kelapa V. Tembilahan 22–24 Oktober 2002.
Riahna br Kembaren, Sesotya Putriliniar, Nurwenda Novan Maulana, Radyum Ikono, Nurul Taufiqu Rochman. 2013. Ekstraksi dan Karakterisasi Serbuk Nano Pigmen dari Daun Tanaman Jati (Tectona grandis linn. F). Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.
Rindengan, B., A. Lay., H. Novarianto., H. Kembuan dan Z. Mahmud. 1995. Karakterisasi daging buah kelapa
hibrida untuk bahan baku industri makanan. Laporan Hasil Penelitian.Kerjasama Proyek Pembinaan Kembagaan Penelitian Pertanian Nasional. Badan
Litbang 49p.
Roberto C.G., Werner, M., Manfred K. 1996. Drying characteristic of copra and quality of copra and coconut oil. Journal Posharvest Biology and Technologi 9: 361-372.
Soedjoko T.S., 1987, “Penelitian Pemanfaatan Bentonit di Indonesia”,Buletin PPTM Vol. 9, No. 2, Jakarta, Hal. 15-24.
Srinivasan, D and Alain, P. 1997. Food Proteins and Their Applications. New York: Marcel Dekker Inc
Tarwiyah, Kemal. 2001. Tepung Aren. Jurnal Pengolahan Pangan Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat.
Waide, Ainley, and Waller, Paul J. 1994. Handbook of Pharmaseutical Exipients. 6th edition. Washington :
American Pharmaseutical Association.
Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi.Gramedia. Jakarta
Downloads
How to Cite
Issue
Section
License
COPYRIGHT POLICY
The author(s) of an article published in the Jurnal Teknologi retains ownership of the intellectual property rights in work (s).
PUBLISHING RIGHTS
The author(s) of an article published in the Jurnal Teknologi have unrestricted publication rights. The authors give the Jurnal Teknologi the right to publish the article and designate the Faculty of Engineering Universitas Muhammadiyah Jakarta Publishing as the original publisher of the article.
LICENSING POLICY
Journal of Mechanical Engineering and Sciences is an open-access journal that follows the Creative Commons Non-Commercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0), which states that:
Under this license, the reusers must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. Users may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses users or their use.
Please take the time to read the whole license agreement (https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/). As long as reusers follow the license conditions, the owner cannot withdraw these freedoms. The following components are included under this license:
Attribution: Users must provide appropriate attribution, including a link to the license, and indicate whether or not they made any modifications. Users are free to do so reasonably, but not in a manner that indicates the licensee approves of their usage.
NonCommercial: Users may not use the material for commercial purposes.