MENGEMBANGKAN BUSINES CONTINUITY PLANNING (BCP) DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF STUDI KASUS : SIAK-DITJEN ADMINDUK KEMENDAGRI

Muhaemin Muhaemin

Abstract


Sebagaimana kita ketahui, beberapa tahun terakhir bencana alam sering melanda Indonesia dimulai dari yang ringan sampai yang dampaknya sangat menghancurkan. Suatu Bencana (Disaster) bisa terjadi di luar rencana (unplanned) maupun kondisi yang direncanakan (planned), Untuk itu perlu dibuat suatu  rencana pencegahan dan pemulihan yang mencakup definisi yang jelas dari data atau record perusahaan yang harus dilindungi. Rencana tersebut lebih dikenal dengan nama Disaster Recovery Plan ( DRP ) atau Business Continuity Plan ( BCP ) yang cakupannya lebih luas lagi, dimana di dalamnya terdapat penerapan Disaster Recovery Center (DRC). Sebuah perencanaan penanggulangan bencana (DRP), membutuhkan pemahaman tentang analisa proses bisnis kritikal. Pemahaman ini, selain mencakup aspek teoretis harus juga mencakup aspek praktis dan teknis pengelolaan DRP. Ketersediaan sumber data dan informasi merupakan keharusan bagi proses pemahaman pengelolaan DRP. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) yang dikelola oleh Departemen Dalam Negri dalam hal ini dibawah Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan cq Direktorat Informasi Kependudukan. Untuk menghindari resiko dan dampak dari terjadinya bencana terhadap Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), diperlukan tindakan preventif dan peringanan (mitigation) dengan membuat Pusat Pemulihan Bencana yang selanjutnya disebut Disaster Recovery Center. Disaster Recovery Center merupakan bagian yang integral dari Disater Recovery Plan (DRP)  dan yang lebih luas lagi adalah  Business Continuity Plan(BCP).

 Kata Kunci: BCP, DRP, SIAK




DOI: https://doi.org/10.24853/justit.9.1.1-11

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Statistik Pengunjung

Powered by Puskom-UMJ