KAJIAN POLA PERMUKIMAN DUSUN NGIBIKAN YOGYAKARTA DIKAITKAN DENGAN PERILAKU MASYARAKATNYA

Alreiga Referendiza Wiraprama, Ari Widyati Purwantiasning

Abstract


ABSTRAK. Pola permukiman masyarakat desa biasanya dipengaruhi oleh lokasi desa, iklim, serta adat budaya desa tersebut. Di antara adat budaya yang ada, beberapa di antaranya telah melekat kedalam diri masyarakat desa sehinggga membuat sebuah kebiasaan dan perilaku yang tercermin dari bagaimana cara mereka bersosialisasi terhadap sesama. Di sebuah dusun yang terletak di desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, kehidupan bermasyarakat dan gotong royong yang turun temurun menjadi sebuah budaya dan kebiasaan dari masyarakat telah membawa dusun ini bangkit dari keterpurukan atas terjadinya bencana gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tahun 2006. Tak hanya itu, berkat gotong royong dan kerja keras masyarakat membangun desanya kembali, desa ini berhasil masuk dalam nominasi Aga Khan Award pada tahun 2010 di Doha, India. Tentunya atas prakarsa arsitek senior, Eko Prawoto, yang telah menggerakkan hati masyarakat dan membuatkan sebuah desain yang unik untuk merekonstruksi kembali desa itu. Desa ini bernama dusun Ngibikan. Desa yang memiliki warisan leluhur yang tetap dijaga baik, warisan yang membuat desa ini mendapatkan predikat sebagai desa yang memiliki konsep Arsitektur Komunitas di dalamnya, yaitu konsep dimana pembangunan desa berbasis pada kebutuhan dan keinginan komunitas/ masyarakatnya, hal tersebut dikenal dengan warisan hidup bergotong royong. Perilaku masyarakat yang membentuk suatu pola permukiman pedesaan yang indah dan nyaman untuk dihuni.


Kata kunci: pola permukiman, dusun ngibikan, perilaku masyarakat

 


ABSTRACT. This research is aimed to analize the relation between patterns of settlement with the behavior of the community within the settlement. A case study of Ngibikan village has been conducted as a significant village within Yogyakarta city which had been destroyed by earthquake in 2006. This village has been nominated in Aga Khan Award 2010 in Doha, India, as a village that known well as a village which had been built by community participation or gotong royong’s concept. This village has a well maintaned heritage, that makes this village has been regarded as a village with a concept of community architecture within it. This concept known as a concept of a rural development based on the needs and desires of the community/ society by implementing the concept of community participation or gotong royong. By applying this concept, hopefully could create a settlement for the community which is comfort and livable.


Keywords: pattern of settlement, Ngibikan village, community’s behaviour




DOI: https://doi.org/10.24853/nalars.13.1.%25p

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

Directory of Open Access JournalGarba Rujukan Digital(Garuda)

Crossref

Base

Index Copernicus International (ICI)CiteFactorRoad

 

 

Web Analytics Made Easy - Statcounter

Visitor NALARs

Powered by Puskom-UMJ