KONTEKS KOMUNIKASI VAN LEEUWEN PADA DEBAT PUBLIK CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA SOLOK TAHUN 2020-2024

Zona Rida Rahayu, Riyen Pemata, Suci Dwinitia

Abstract


Konteks komunikasi pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota sebagai komunikator menyampaikan maksud ujaran kepada masyarakat pemilihnya kepada masyarakat kota Solok, yaitu dapat terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Solok tahun 2020-2024. Sebagai komunikator, pasangan calon tentunya menyampaikan maksud menggunakan konteks yang tepat, sehingga maksud ujaran dapat ditangkap dengan tepat juga. Untuk itu, pasangan calon memerlukan komunikasi yang efektif untuk mencapai tujuan dalam berdebat tersebut dengan melibatkan konteks komunikasi higt dan low contexs cuture. Dalam melakukan telaah ini, peneliti menggunakan analisis Wacana Kritis perspektif Theo van Leeuwen. Perspektif ini menjelaskan dalam menciptakan ujaran secara terstruktur, rasionalitas, serta ada muatan ideologi di dalamnya. Pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode etnografi komunikasi. Hasil penelitian ada konteks komunikasi yaitu higt dan Low  Context Cultureyang ekslusi dan Inklusi. Jika, sasaran mitra komunikasi adalah sesama pasangan calon, maka penutur menggunakan higt Context Culture. Hal ini dilakukan penutur untuk menghormati dan menghargai sesama pasangan calon. Sesuai dengan pepatah Minangkabau yaitu mangango sabalun mengecek ‘berpikir sebelum berbicara’. Artinya, seorang penutur dikehendaki dalam berbicara untuk hati-hati dalam mengujar apa yang akan disampaikan serta memilih dan memilah bahasa yang tepat digunakan dalam berkomunkasi. Low context culture adalah komunikator mengungkapan maksud ujaran secara langsung, sehingga mitra tutur dapat menangkap maksud ujaran secara langsung. Jika, sasaran mitra komunikasi pasangan calon ini adalah  masyarakat kota Solok, maka penutur menggunakan law Context Culture. Hal ini dilakukan agar mitra komunikasi dapat dengan mudah menangkap maksud ujaran.

Keywords


Konteks, Debat Publik, Perspektif Theo van Leeuwen

Full Text:

PDF

References


Anton M. Moeliono, D. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan Balai Pustaka.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Bungin, B. (2010). Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Fajar Interpratama Offset.

Creswell, J. W. (2008). Educational Research, Planning, Conductiong, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Pearson Merril Prentice Hall.

Darma, Y. A. (2009). Analisis Wacana dan Analisis Wacana Kritis. Yrama Widya.

Eriyanto. (2001). Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. LkiS.

Halid, E. (2024). Kesalahan Gaya Berbahasa Pada Media Sosial Instagram Dalam Caption Dan Komentar Edisi Oktober-Desember 2023. Pena Literasi, 7(1), 80. https://doi.org/10.24853/pl.7.1.80-93

Lesmana, T. (2009). Dari Soeharto sampai SBY Intrik dan Lobi Politik Para Penguasa. Gramedia.

Mey, J. L. (1994). Prgmatic An Introduction. Black Well.

Moleong, L. J. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosadakarya.

Pratiwi, A. (2010). Penggunaan Bahasa dalam Representasi Ideologi pada Teks Berita Tentang RUU Pornografi (Tesis).

Rahayu, Z. R. (2022). Makna Emotif dalam Debat Publik Putaran Pertama Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Solok Tahun 2020. 202–212.

Rosaliza, M., Asriwandari, H., & Indrawati, I. (2023). Field Work: Etnografi Dan Etnografi Digital. Jurnal Ilmu Budaya, 20(1), 74–103. https://doi.org/10.31849/jib.v20i1.15887

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. In Bandung Alf. Alfabeta.

Vardiansyah, D. (2008). Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (II). Pt. Indeks.




DOI: https://doi.org/10.24853/pl.8.1.30-40

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

View My Stats

Copyright © 2019, PENA LITERASI : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,  e-ISSN: 2614-8226

 
Powered by Puskom-UMJ