KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA GENERASI MILENIAL DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER
Mariliana Ariesta Vani, Atiqa Sabardila
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan data tentang ketidaksantunan berbahasa pada media sosial twitter, (2) mendeskripsikan dan menjelaskan strategi ketidaksantunan yang terdapat dalam media sosial twitter, (3) mendeskripsikan faktor sosial yang melatarbelakangi ketidaksantunan yang terdapat dalam media sosial twitter. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam proses pengumpulan data dan menggunakan teknik lanjutan berupa teknik simak dan catat . Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode agih. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan data yang didapat penggunaan kata-kata dalam twitter termasuk dalam kelompok kata bermakna kasar, mengandung umpatan, ejekan, penggunaan sebutan atau julukan pada orang lain dengan tidak menghormati atau bahkan merendahkan atau menghina, serta sindiran. Strategi ketidaksantunan yang terdapat dalam media sosial twitter berdasarkan data yang didapat yaitu strategi ketidaksantunan positif dan strategi ketidaksantunan negatif. Strategi ketidaksantunan negatif terdiri dari maksim penghinaan, penolakan, kesombongan, keemosionalan, pengabaian, dan maksim salah penyapaan. Strategi ketidaksantunan negatif terdiri dari maksim kebencian dan maksim perintah. Faktor sosial yang melatarbelakangi ketidaksantunan yang terdapat dalam media sosial twitter yaitu hubungan interpersonal (distance) antara penutur dan mitra tutur yang jauh dan jarak kedekatan sosial antara penutur dengan mitra tuturnya hanya sekadar tahu dari media sosial twitter, bukan dari hubungan sosial secara langsung di masyarakat.
Kata kunci: ketidaksantunan berbahasa, maksim, twitter