ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN ALIRAN DI SISTEM SALURAN (RUNNER) DAN PENERAPAN METODA MELTFLIPPER PADA CETAKAN INJEKSI PLASTIK

Authors

  • Dadan Heryada Wigenaputra
  • Nugroho Faris Sudrajat

Abstract

Dalam  proses injection  mold terdapat banyak  faktor yang  mempengaruhi  keberhasilannya.  Salahsatu  kasus  kegagalan  produk  hasil injection  mold adalah  adanya  ketidakseragaman  pengisian(imbalance filling)yang  menyebabkan  ketidakseragaman  produk  jadi  sehingga  berdampak  burukpada  proses  produksi  dan  kualitas  produk  yang  ingin  dicapai.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalahuntuk  mendapatkan  aliran  plastik  yang  seragam  pada runner sebelum  masuk  kedalam gate dancavity, dan mendapatkan kualitas produk hasil  injeksi plastik yang seragam (geometri, dan beratproduk). Metoda penelitian yang dilakukan antara lain: mempelajari gejala yang ditimbulkan darisifat  material  plastik  yang  diinjeksi  pada  sistem  saluran  cetakan  injeksi  plastik,  mensimulasikanaliran plastik leleh pada cetakan tanpa dan dengan Meltflipper[2], melakukan percobaan trial padacetakan yang telah diperbaiki dan sebelum diperbaiki, pengambilan data berat dan visual hasil trialdan menganalisis data yang didapatkan dengan cara membandingkan data. Dari hasil analisis datapenelitian  didapatkan  suatu  kesimpulan,  hasil trial ke-satu  (tanpa Meltflipper)  ditemukanketidakseimbangan aliran di runner, karena adanya perbedaan suhu pada cavity bagian dalam dancavity bagian  luar  cetakan  yang  menyebabkan  pengisian cavity tidak  seragam.  Sedangkan,  hasiltrial ke-dua (dengan Meltflipper) didapatkan aliran yang seimbang di runner dan pengisian produkyang seragam kesetiap cavity. Dari kesimpulan tersebut terbukti bahwa terjadi ketidak seimbanganaliran di runner pada cetakan injeksi tanpa Meltflipper, dan terjadi kondisi aliran yang seimbang dirunner pada cetakan injeksi dengan Meltflipper.

References

Data penelitian trial-1 menunjukan adanya

ketidakseimbangan suhu aliran plastik pada

sistem saluran runner mulai dari adanya

percabangan antara primary runner dan

secondary runnerkemudian ke tertiary

runner. Hal tersebut mengakibatkan

ketidakseimbanganaliran plastik (imbalance

flow)di saluran runner. Seluruh produk yang

dihasilkan dari cavity 1, 2, 3 dan 4 setiap

shot-nya ditemukan kegagalan. Artinya,

seluruh produk tidak mencapai target yang

diinginkan (beberapa cavity tidak terisi

penuh oleh plastic, cavity 1 dan 4), sehingga

mengakibatkan tingkat variasi berat produk

yang tinggi.

Data penelitian trial-2 membuktikan bahwa

dengan penerapan metoda Meltflipper dapat

mencegah terjadinya imbalance fillingdi

cavity Seluruh produk yang dihasilkan dari

cavity 1, 2, 3 dan 4 juga setiap shot tidak

ditemukan kegagalan. Artinya, seluruh

produk mencapai target yang diinginkan

(seluruh cavity telah terisi penuh oleh

plastik), dan hasil pengukuran berat setiap

produk hampir seragam.

Kegagalan produk hasil injeksi akibat

kondisi imbalance filling dapat dihilangkan,

karena kondisi imbalance filling dapat

diatasi setelah diterapkanMeltflipper.

Dimana rancangan Meltflipper itu sendiri

dibuat sesuai dengan ukuran runner, hanya

membalikan sedikit bagian dari runner di

percabangan. Aliran plastik leleh di runner

tetap laminar dan kualitas aliranya terjaga.

Produk hasil injeksi plastik yang seragam

(geometri, dan berat produk) dapat tercapai

setelah Meltflipper diterapkan pada sistem

saluran runner.

Referensi

Osswald Tim A, Lin-Sheng Turng, Paul

Gramann. (2008). Injection Molding

handbook-2

nd

Edition.Hanser Publisher :

Munich

U.S. Patent 6,077,470, 2000.Method and

Apparatus for Balancing Injection Molds.

Rahman M, C.A Brebbia (2006),

Advances in Fluids Mechanics VI, WIT

Press : Great Britain (UK)

Kazmer David O. (2007), Injection Mold

Design Engineering , Munich : Carl Hanser

Publisher

Rosato Dominick V., Donald V. Rosato,

Marlene G. (2000), Injecetion Molding

Handbook -3

rd

Edition, 101 Philip Drive,

Assinippi Park, Norwell, Massachusetts

: Kluwer Academic Publisher

Downloads

Published

2014-11-12

Issue

Section

Articles