Hubungan Antara Asupan Zat Gizi dengan Status Gizi Pada Balita di TK Pelita Pertiwi Cicurug Sukabumi

Rahmini Shabariah, Thera Cahya Pradini

Abstract


Latar Belakang: balita merupakan kelompok umur yang paling sering menderita kekurangan gizi. Status gizi pada berat badan menurut tinggi badan dikategorikan menjadi gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, overweight dan obesitas. Masalah yang dapat muncul dari kondisi tersebut menjadikan perlunya diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gizi kurang dan gizi lebih, salah satu contohnya adalah faktor asupan gizi. Tujuan: untuk Mengetahui hubungan antara asupan zat gizi dengan status gizi pada balita di TK Pelita Pertiwi Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi. Metode: penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif analitik dengan desain yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional dengan metode total sampling. Jumlah sampel sebanyak 56 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, lembar food recall, microtoise dan timbangan berat badan. Hasil: hasil penelitian ini, sebanyak 56 responden balita di TK Pelita Pertiwi diperoleh status gizi kurang 28,6%, gizi baik 55,4%, overweight 10,7% dan obesitas 5,4%. Hubungan antara asupan zat gizi makronutrien energi dan mikronutrien kalsium, mg dan fe dengan status gizi pada balita didapatkan hubungan yang signifikan (P<0,05 chi square) sedangkan hubungan antara asupan zat gizi makronutrien karbohidrat, protein dan lemak dan mikronutrien vit A, Vit D, sodium, fosfor, iodine dan zink serta ASI Exclusive dengan status gizi pada balita tidak ditemukan hubungan yang signifikan (P>0,05 chi square). Kesimpulan: kesimpulan dari penelitian ini, terdapat adanya hubungan yang signifikan antara asupan zat gizi makronutrien energi dan asupan zat gizi mikronutrien kalsium, mg dan fe dengan status gizi pada balita di TK Pelita Pertiwi.

Keywords


Asupan Zat Gizi; Balita; Status Gizi

Full Text:

PDF

References


UNICEF. Maternal and child health: Unicef Indonesia. 2012.

UNICEF, WHO, The World Bank. Level Trends in Child Malnutrition. 2013.

Dewey KG, Begum K. Long-term consequences of stunting in early life. Matern Child Nutr. 2011;7(SUPPL. 3):5–18.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2018: Executive Summary. 2018.

Trihono, Atmarita, Hapsari TD, Anies I, Handayani U nur, Teti T, et al. Pendek (Stunting) di Indonesia, masalah dan solusinya. jakarta: Lembaga Penerbit Bilitbangkes; 2015.

Diniyyah SR, Nindya TS. Asupan Energi , Protein dan Lemak dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Suci , Gresik. Amerta Nutr. 2017;1:341–50.

Rahmawati T. Hubungan Asupan Zat Gizi dengan Status Gizi Mahasiswa Gizi Semester 3 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. Profesi (Profesional Islam. 2017;14(2):49–57.

Melani SAR, Mury Kuswari V. Hubungan Asupan Zat Gizi dan Status Gizi Remaja Putri di SMK Ciawi Bogor. Indones J Hum Nutr. 2018;5(2).

Astuty RT. Naskah publikasi perbedaan asupan serat dan besar uang saku antara status overweight dan non overweight pada siswa smk muhammadiyah 2 surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2016.

Ramadhani RL. Hubungan Riwayat ASI Eksklusif dengan Status Gizi Balita Usia 7-36 Bulan di Wilayah Puskesmas Gondokusuman I Tahun 2015. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ’Aisyiyah Yogyakarta; 2015.

WHO/UNICEF, Life SIN. Global Nutrition Target 2025. Breastfeeding policy brief. WHO/NMH/NHD 14.7. WHO Library Cataloguing-in-Publication Data. 2014;8.




DOI: https://doi.org/10.24853/mjnf.1.2.41-47

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

     

 

Lisensi Creative Commons

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional.

Copyright of Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (e issn: 2722-2942)

Powered by Puskom-UMJ