PENCEGAHAN HIV/AIDS MELALUI COLLABORATIVE GOVERNANCE ANTARA PEMERINTAH, LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT, DAN MASYARAKAT DI PROVINSI DKI JAKARTA
Abstract
Kasus HIV/AIDS di Indonesia terus mengalami peningkatan dan telah menjalar ke seluruh provinsi di Indonesia. Sebagai provinsi dengan jumlah kasus HIV tertinggi yang dilaporkan, DKI Jakarta melalui Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) berupaya melakukan pencegahan meningkatnya kasus HIV/AIDS melalui tata kelola kolaboratif (collaborative governance) antara Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan masyarakat. Tata kelola kolaboratif ini dikuatkan melalui Peraturan Gubernur Nomor 231 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2008 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis proses kolaborasi antara Pemerintah, LSM, dan Masyarakat di Provinsi DKI Jakarta, Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi strategis tata kelola kolaboratif yang efektif dalam rangka pencegahan HIV/AIDS di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang menggambarkan proses kolaborasi pencegahan HIV/AIDS di Provinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan teori tata kelola kolaboratif yang berfokus pada proses kolaborasi. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa tata kelola kolaboratif sudah terjalin antara KPAP, Dinas Kesehatan, LSM, Kelompok Kerja (Pokja), dan Masyarakat. Namun, masih belum dikatakan efektif karena kurangnya peran pokja dan LSM yang masih tergantung dari lembaga donor dalam melakukan kegiatannya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ansell, Chris dan Alison Gash. (2007). Collaborative Governance in Theory and Practice, Journal of Public Administratiom Research and Theory, Advance Access Published, 18: 543 – 571, November 13.
Australian Aid. (2015). Kebijakan HIV-AIDS dan Sistem Kesehatan di Indonesia. Hasil penelitian kerjasama Australian Aid dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM.
Emerson, Kirk dan Tina Nabatchi. (2015). Collaborative Governance Regimes. Washington DC : Georgetown University Press.
Emerson, Kirk, Tina Nabatchi dan Stephen Balogh. (2012). An Integrative Framework for Collaborative Governance. Journal of Public Administration Research and Theory, May, Vol. 22:1-29.
Gabrielian, Vatche. (1999). Qualitative Research Methods: An Overview dalam Gerald J. Miller & Marcia L. Whicker. Handbook of Research Methods in Public Administration, New York:Marcel Dekker. 167-2015.
Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta. (2017). Paparan: Program Penanggulangan HIV dan AIDS Serta Situasi Epidemi HIV dan AIDS di DKI Jakarta. Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta.
Lexy, J. Moleong. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mayer, Kenneth H dan Hank F. Pizer. (2009). HIV Prevention : a Comprehensive Approach. London:Academic Press.
Osborne, Stephen. P. (2010). The New Public Governance ? Emerging Perspective on the Theory and Practice of Public Governance, New York:Routledge.
World Health Organization. (2017). Kajian Nasional Respon HIV di Bidang Kesehatan Republik Indonesia. Laporan WHO untuk Indonesia.
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Penanggulangan HIV/AIDS di Provinsi DKI Jakarta
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 26 Tahun 2012 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi dan Kota/Kabupaten Administrasi
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 231 Tahun 2015 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi dan Kota/Kabupaten Administrasi
Keputusan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta selaku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta Nomor 62/KPAP-DKI/VIII/07 tentang Penetapan Kelompok Kerja (Pokja) Program Penanggulangan HIV/AIDS di Provinsi DKI Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.24853/swatantra.21.1.09-25
Refbacks
- There are currently no refbacks.
My Stats