ANALISIS NILAI TAMBAH UNTUK MENINGKATKAN KEBERLANJUTAN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI KOPI MENGGUNAKAN HAYAMI
Abstract
Index keberlanjutan rantai pasok agroidustry kopi di Indonesia mempunyai indikasi tidak memiliki nilai keberlanjutan yang tinggi. Hal ini diakibatkan karena terjadinya banyak persoalan, salah satu diantaranya adalah rendahnya pendapatan petani yang menunjukkan terjadinya ketidakseimbangan distribusi nilai tambah. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk melakukan analisis besarnya nilai tambah yang diperoleh oleh para aktor dan merancang usulan strategi untuk meningkatkan index keberlanjutan pada rantai pasok agroindustry kopi. Analisis nilai tambah dilakukan dengan menggunakan Hayami. Tahapan yang dilakukan adalah analisis konversi, identifikasi aktor yang terlibat dalam rantai pasok dan melakukan perhitungan keuntungan setiap aktor. Besarnya nilai keuntungan yang diperoleh oleh para aktor pada rantai pasok yang ada, cukup beragam, dimana keuntungan terbesarnya diperoleh oleh pengumpul (81,04%), sedangkan keuntungan terkecilnya diperoleh oleh petani yaitu 57,77%. Rendahnya keuntungan petani akan berdampak terhadap rendahnya kualitas biji kopi dan terhadap produktivitas, sehingga diusulkan untuk dirancang sebuah kelembagaan untuk menghapus sistem ijon dan mendorong petani untuk dapat berinteraksi dengan bank dan pasar, serta terbuka kesempatan petani untuk menentukan harga.
Full Text:
PDFReferences
BPS (2020) Statistik kopi Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Chopra, S. and Meindl, P. (2016) Supply Chain Management: Global Edition, Supply Chain Management: Global Edition.
Direktorat Jenderal Perkebunan (2019) Statistik perkebunan Kopi Indonesia 2018-2020.
Hapsari, H., Djuwendah, E., dan Y. (2014)‘Pemberdayaan Kelompok Tani Hutan Melalui Pengembangan Agribisnis Kopi, Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 3(2), pp. 51–56.
Hayami, Y. et al. (1987) Agricultural Marketing and Processing in Upland Java. A Perspective From A Sunda Village.
Janiver, J. (2012) ‘A new introduction to supply chain and supply chain management : Definition and theories perspectives’, International Business Research, 5(1), pp. 194–207.
Kementerian Perindustrian (2017) peluang usaha IKM Kopi, Kementerian Perindustrian. Jakarta.
Maryanto, M. A., Nabiu, M. and Widiono, S. (2012) ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Petani Dalam Alih Sumatera Selatan Influenced Factors To Farmers In Converting Coffee ( Coffee Sp ) TO CACAO ( Theobrroma Cacao L .) In Tertap Village , Subdistrict Jarai District Of Lahat , South Sumatera M . Agus Maryanto’, AGRISEP, 11(2), pp. 133–144.
Siswandi, T. O., Suryawan Wiranatha, A. A. P. A. and Hartiati, A. (2019) ‘Pengembangan Manajemen Rantai Pasok Kopi Arabika Kintamani Bali’, Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 7(1), p. 113. doi: 10.24843/jrma.2019.v07.i01.p12.
Van Der Vorst, J. G. (2006) ‘Chapter 2: Performance Measurement in Agri-Food Supply Chain Networks, An Overview’, Quantifying the agri-food supply chain, pp.
–24. doi: 10.1007/1-4020-4693-6
DOI: https://doi.org/10.24853/jisi.9.2.113-122
Refbacks
- There are currently no refbacks.