KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR BIOKLIMATIK PADA BANGUNAN EXPO ICE BSD, TANGERANG

Sulistiowati Sulistiowati, Anggana Fitri Satwikasari

Abstract


ABSTRAK. Tingginya kenaikan laju pemanasan global tidak bisa dipungkiri dari fakta bahwa bumi dan manusia dalam bahaya karna efek dari pemanasan global. Dalam kurun waktu 50 tahun terakhir, suhu di muka bumi mengalami kenaikan yang sangat ekstrem sehingga membuat manusia memikirkan segala cara seperti menciptakan berbagai macam teknologi dan pengetahuan untuk mengurangi kenaikan laju pemanasan global seperti mengurangi penggunaan gas emisi atau gas karbon dioksida, mengurangi penggunaan efek rumah kaca serta memperbanyak RTH (Ruang Terbuka Hijau) sehingga peran arsitek sangat penting dalam mengurangi efek dari pemanasan global. Telah ditemukan prinsip arsitektur yang dapat mengurangi kelajuan pemanasan global yaitu arsitektur bioklimatik yang mengusung mengadaptasikan bangunan pada lingkungan sekitarnya sehingga mengurangi pemakaian energi listrik. Tujuan dari penelitian ini ialah mengkaji dan menganalisis prinsip arsitektur bioklimatik pada bangunan expo, di mana bangunan expo yang merupakan tempat berkumpulnya sekelompok manusia sehingga sangat penting mengutamakan kenyamanan pengguna bangunan tersebut. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dikumpulkan dari data sekunder dan primer seperti literatur serta data survei menuju lokasi studi kasus ICE BSD, Tangerang. Menerapkan analisis dari 6 prinsip arsitektur bioklimatik menurut Ken Yeang dengan menyertakan keterangan dan penjelasan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ICE BSD menerapkan 75% dari prinsip arsitektur bioklimatik menurut Ken Yeang sehingga dapat dikatakan bahwa bangunan ICE BSD telah menerapkan konsep arsitektur bioklimatik dan berpartisipasi dalam mengurangi kenaikan laju pemanasan global di dunia.

 

Kata Kunci: Arsitektur, Bioklimatik, Perubahan Iklim, Expo

ABSTRACT. The high increase in the rate of global warming cannot be denied by the fact that the earth and humans are in danger because of the effects of global warming. In the last 50 years, the temperature on earth has risen so extremely that it has made people think of all kinds of ways, such as creating various kinds of technology and knowledge to reduce the increase in the rate of global warming, such as reducing the use of emission gases or carbon dioxide gas, reducing the use of the greenhouse effect. as well as increasing GOP (Green Open Space) so that the role of architects is very important in reducing the effects of global warming. An architectural principle has been found that can reduce the rate of global warming, namely bioclimatic architecture which carries out adapting buildings to their surrounding environment to reduce the use of electrical energy. The purpose of this research is to examine and analyze the principles of bioclimatic architecture in the expo building, where the expo building is a gathering place for a group of people so it is very important to prioritize the comfort of the building users. By using a qualitative descriptive method collected from secondary and primary data such as literature and survey data to the ICE BSD case study location, Tangerang. Applying an analysis of the 6 principles of bioclimatic architecture according to Ken Yeang by including descriptions and explanations. The results of the study show that ICE BSD applies 75% of the principles of bioclimatic architecture according to Ken Yeang so it can be said that the ICE BSD building has implemented the concept of bioclimatic architecture and participated in reducing the increase in the rate of global warming in the world.

 

Keywords: Architecture, Bioclimatic, Climate Change, Expo


Full Text:

PDF

References


Akbar. (2018). BORNEO CONVENTION AND EXHIBITION CENTER. Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura, 202-205.

Almusaed, A. (2011). Biophilic and Bioclimatic Architecture. Springer-Verlag London Limited.

Christianto, K., & Damayanti, R. (2021). PENERAPAN PENDEKATAN BIOKLIMATIK DARI KENNETH YEANG TERHADAP ALTERNATIF DESAIN HOTEL DI KOTA BEKASI. ACESA, Vol. 3, No. 1, 41-44.

Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. 33Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 35-36.

Handoko, J. P. (2019). PRINSIP DESAIN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK PADA IKLIM TROPIS. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur, Vol. 6, No. 2,, 89-91.

Hastings, R. S. (1989). Computer Design Tools for Climate-Responsive Architecture in Solar and Wind Technology. Vol. 6. Issue 4, 357-363.

Lawson, F. (1981). Convention and Exhibition Facilities. LtdThe Architectural Press.

Oxford University. (1991). Oxford Advance Learner'sictionary. Oxford University, Inggris.

Prasetia, S., Sasmito, A., & Susanti, A. D. (t.thn.). SEMARANG CONVENTION CENTRE. UNPAND SAPTA PRASETIA.

Walidin, S. W., & Tabrani. (2015). Metode Penelitian Kualitatif & Grounded Theory. FTK Ar-Raniry Press.

Yeang, K. (1994). Bioclimatic Skyscrapers. London, Artemis.

Yeang, K. (1996). The Skyscraer Bioclimatically Considered. London, Academy.




DOI: https://doi.org/10.24853/purwarupa.7.1.35-42

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXED BY:

Garba Rujukan Digital(Garuda)
Powered by Puskom-UMJ