KAJIAN KONSEP TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT PADA KAWASAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT BINTARO JAYA, TANGERANG
Abstract
ABSTRAK. Transit Oriented Development atau disingkat TOD merupakan konsep pengembangan kawasan dengen menerapkan simpul transit pada kawasan sehingga terjadinya integrasi antar moda transportasi umum massal yang terkoneksi dengan moda transportasi tidak bermotor. Prinsip TOD dipergunakan untuk menata kawasan yang telah berkembang untuk mengurangi kemacetan dan kesemrawutan di kota sehingga meningkatkan kualitas lingkungan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah transportasi perkotaan adalah dengan mewujudkan sistem transportasi yang berkelanjutan adalah menerapkan konsep kawasan pembangunan berorientasi transit, yang mulai diterapkan di beberapa wilayah perkotaan di Indonesia. Kemacetan sering kali terjadi pada derah dengan kegiatan aktivitas yang tinggi seperti Central Business District (CBD) sehingga tujuan penelitian dilakukan untuk melihat potensi pengembangan TOD pada kawasan CBD Bintaro Jaya. Penelitian dilakukan dengan penedatan metode kualitatif deskriptif dengan mengkaji 8 prinsip TOD menurut Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) yaitu walking, cycling, connecting, transit, mixing, densifying, compacting, dan shifting. Hasil dari penelitian pada kawasan CBD Bintaro Jaya belum menerapkan sepenuhnya prinsip TOD hal tersebut masih terdapat kekurangan pada setiap prinsip-prinsip TOD yang ada.
Kata Kunci: TOD, CBD, Kawasan
ABSTRACT. Transit Oriented Development or abbreviated as TOD is a regional development concept by implementing transit nodes in the area so that integration occurs between modes of mass public transportation that are connected to non-motorized modes of transportation. TOD principles are used to organize developed areas to reduce traffic jams and chaos in cities thereby improving environmental quality. One way to overcome urban transportation problems is to create a sustainable transportation system by implementing the concept of transit-oriented development areas, which is starting to be implemented in several urban areas in Indonesia. Congestion often occurs in areas with high activity such as the Central Business District (CBD), so the aim of the research was to see the potential for TOD development in the Bintaro Jaya CBD area. The research was carried out using descriptive qualitative methods by examining the 8 TOD principles according to the Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), namely walking, cycling, connecting, transit, mixing, densifying, compacting, and shifting. The results of research in the Bintaro Jaya CBD area have not fully implemented the TOD principles, this means that there are still deficiencies in each of the existing TOD principles.
Keywords: TOD, CBD, Urban
Full Text:
PDFReferences
Aden, T. N., & Handayeni, K. D. (2019). Analisis Perbedaan Pola Pergerakan Berbasis Transit pada Kawasan TOD Regional di Jakarta Selatan . Jurnal Teknik ITS Vol. 8 No.2, 141-146.
Ardini, C. P., Handayani, K. N., & Sumaryoto. (2022). Integrasi Antarmoda di Kawasan Poris Plawad Kota Tangerang dengan Prinsip Perancangan Transit Oriented Development. Jurnal Senthong Vol 5 No,2 , 292-301.
Gaputra, A. D., Widiastuti, I., & Estika, N. D. (2020). The Implementation of Transit-Oriented Development Concepts on Pedestrian Pathways in the City of Bandung . In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 012019.
Hayati Sari Hasibuan, M. M. (2022). Transit-Oriented Development: Towards Achieving Sustainable Transport and Urban Development in Jakarta Metropolitan, Indonesia . Sustainability Vol. 14 No. 9, 5244.
Humaira, D., Purnamasari, W. D., & Agustin, I. W. (2021). Konsep Penataan Ruang Berorientasi Transit (Transit-Oriented Development) di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta. Planning for Urban Region and Environment Vol. 10 No. 2, 55-66.
Mulyadi, A. M., & Santosa, W. (2021). Pemenuhan Standar Teknis Fasilitas Pejalan Kaki Kawasan Central Bussiness District Jakarta. Jurnal Transportasi Vol. 21 No. 3, 153-164.
Ningrum, A. S., Astuti, W., & Mukaromah, H. (2020). Kesesuaian Pelayanan Pergerakan Pejalan Kaki Terhadap Konsep Transit Oriented Development (Studi kasus: Kawasan Dukuh Atas, DKI Jakarta). Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol. 15 No.1, 49-66.
Prima, T. S., & Prayogi, L. (2020). Kajian Perilaku Pejalan Kaki pada Kawasan Transit Oriented Development (TOD). Jurnal Arsitektur Zonasi Vol.3 No.1 , 1-10.
Rahmah, N., Kridarso, E. R., & Purnomo, A. B. (2021). Identifikasi Konsep Transit Oriented Development (TOD) Di Kawasan Stasiun Light Rapid Transport (LRT) – Jati Bening – Bekasi. Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol.2 No. 2, 53-58.
Raya, A. B., Hasibuan, H. S., & Sodri, A. (2022). Thermal Comfort-Based Spatial Planning Model in Jakarta Transit-Oriented Development (TOD). Atmosphere Vol. 13 No. 4, 565.
Sari, F. B. (2023). Study Of The Transit Oriented Development (TOD) Area Of Jaticempaka, Pondok Gede District, Bekasi City . International Journal of Science, Technology & Management Vol.4 No.2, 499-503.
Siswanto, A. H., & Sunaryo, R. G. (2023). Pemetaan Street Connectivity dan Walkability Pada Kawasan Tunjungan Surabaya . ACESA Vol. 5 No. 1, 28-37.
Wicaksono, T. C., & Chandra, N. F. (2023). Kajian Prinsip Transit Oriented Development pada Kawasan Intermoda Cisauk. Jurnal Arsitektur Rustic Vol.3 No.1 , 15-27.
Zafira, W. S., & Puspitasari, A. Y. (2022). Penerapan Prinsip Transit-Oriented Development (TOD) Untuk Mewujudkan Transportasi Yang Berkelanjutan Studi Kasus: Kawasan Dukuh Atas DKI Jakarta, Kawasan Plaza Indonesia, Terminal Pal Enam Kota Banjarmasin, Stasiun LRT Jaticempaka Kota Bekasi. Jurnal Kajian Ruang Vol.2 No.1 , 110-133.
DOI: https://doi.org/10.24853/purwarupa.8.2.107-118
Refbacks
- There are currently no refbacks.
INDEXED BY: