OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT DENGAN SIBI DAN BISINDO PADA MAHASISWA DIFABEL TUNARUNGU DI PRODI PGMI UIN SUNAN KALIJAGA
DOI:
https://doi.org/10.24853/holistika.5.1.28-33Abstract
ABSTRAKUIN Sunan Kalijaga merupakan kampus inklusif yang ramah bagi penyandang disabilitas, salah satunya penyandang tunarungu. Penyandang tunarungu dalam proses berkomunikasi memerlukan bahasa khusus untuk memudahkan proses komunikasinya. Para teman tunarungu membutuhkan bahasa yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari dalam mengkomunikasikan dan memahami pesan. Perkembangan bahasa isyarat di Indonesia ada dua yaitu, SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia) dan BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia). Dengan adanya penelitian ini dapat diketahui minat penggunaan bahasa isyarat antara SIBI dan Bisindo bagi penyandang tunarungu. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan yang diperoleh dari informan yang terlibat dalam penelitian. Berdasarkan analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa isyarat dengan BISINDO lebih optimal digunakan oleh sahabat tuli di Prodi PGMI UIN Sunan Kalijaga. Hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu; BISINDO lebih mudah dimengerti, BISINDO yang menjadi bahasa murni sahabat tuli, Mudah dalam memperagakan BISINDO, lebih efektif dan lebih ekspresif.Kata kunci: Minat pada bahasa, Komunikasi, SIBI, BISINDOReferences
REFERENSI
Admisi, Uin suka. (2019). Profil Pusat Layanan Difabel (PLD). http://pld.uin-suka.ac.id/p/relawan.html
Admisi, Uin suka. (2020). Relawan PLD. http://pld.uin-suka.ac.id/p/relawan.html
Ardianto. (2011). Tindak Tutur Direktif Guru Dalam Wacana Interaksi Kelas Anak Tunarungu, Berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor: 66b/DIKTI/Kep/2011. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Dan Pengajaranya, :4.
Dwihartanti, M. (2004). Penyuluhan tentang Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan.
Fisher. J.D. Bell, P. A. (1984). Enviromental Psychology 2 Edition. College Publishing.
GERKATIN, D. (2010). Berkenalan dengan BISINDO. DPD GERKATIN Jakarta, WQA.
Hakim, L. S. D. (2008). Kamus Sistem Isyarat Bahasa Indonesia. (Edisi Keli). Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.
Kemendikbud. (2019). kemendikbud-ajak-daerah-tingkatkan-pendidikan-inklusif. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/07
Moleong, L. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. remaja Rosdakarya.
Palfreyman, N. (2015). Budaya Tuli Indonesia dan Hak Bahasa (Indonesian Deaf Culture and Language Rights).
Saputra, A. (2016). Kebijakan Pemerintah Terhadap Pendidikan Inklusif. GOLDEN AGEJurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 1, 1–14.
Solikhatun, Y. U. (2013). Penyesuaian Sosial Pada Penyandang Tunarungu Di Slb Negeri Semarang. Educational Psychology Journal, 67.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Utami, Y. T. (2016). Sikap Siswa Tunarungu Terhadap Sibi (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia). Jurnal UNIK : Jurnal Pendidikan Luar Biasa, 1.1.
Yulia, S. H. (2010). Anak berkebutuhan khusus. Seri bahan dan media pembelajaran kelompok bermain bagi calon pelatih paud.
Yuni, N. (2014). Studi Komparatif Ketrampilkan Komunikasi Interpersonal antara pengguna Bahasa isyarat SIBI Dengan BISINDO. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).