OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT DENGAN SIBI DAN BISINDO PADA MAHASISWA DIFABEL TUNARUNGU DI PRODI PGMI UIN SUNAN KALIJAGA

Aninditya Sri Nugraheni, Alma Pratiwi Husain, Habibatul Unayah

Abstract


ABSTRAK
UIN Sunan Kalijaga merupakan kampus inklusif yang ramah bagi penyandang disabilitas, salah satunya penyandang tunarungu. Penyandang tunarungu dalam proses berkomunikasi memerlukan bahasa khusus untuk memudahkan proses komunikasinya. Para teman tunarungu membutuhkan bahasa yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari dalam mengkomunikasikan dan memahami pesan. Perkembangan bahasa isyarat di Indonesia ada dua yaitu, SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia) dan BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia). Dengan adanya penelitian ini dapat diketahui minat penggunaan bahasa isyarat antara SIBI dan Bisindo bagi penyandang tunarungu. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan yang diperoleh dari informan yang terlibat dalam penelitian. Berdasarkan analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa isyarat dengan BISINDO lebih optimal digunakan oleh sahabat tuli di Prodi PGMI UIN Sunan Kalijaga. Hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu; BISINDO lebih mudah dimengerti, BISINDO yang menjadi bahasa murni sahabat tuli, Mudah dalam memperagakan BISINDO, lebih efektif dan lebih ekspresif.
Kata kunci: Minat pada bahasa, Komunikasi, SIBI, BISINDO


Full Text:

PDF

References


REFERENSI

Admisi, Uin suka. (2019). Profil Pusat Layanan Difabel (PLD). http://pld.uin-suka.ac.id/p/relawan.html

Admisi, Uin suka. (2020). Relawan PLD. http://pld.uin-suka.ac.id/p/relawan.html

Ardianto. (2011). Tindak Tutur Direktif Guru Dalam Wacana Interaksi Kelas Anak Tunarungu, Berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor: 66b/DIKTI/Kep/2011. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Dan Pengajaranya, :4.

Dwihartanti, M. (2004). Penyuluhan tentang Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan.

Fisher. J.D. Bell, P. A. (1984). Enviromental Psychology 2 Edition. College Publishing.

GERKATIN, D. (2010). Berkenalan dengan BISINDO. DPD GERKATIN Jakarta, WQA.

Hakim, L. S. D. (2008). Kamus Sistem Isyarat Bahasa Indonesia. (Edisi Keli). Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.

Kemendikbud. (2019). kemendikbud-ajak-daerah-tingkatkan-pendidikan-inklusif. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/07

Moleong, L. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. remaja Rosdakarya.

Palfreyman, N. (2015). Budaya Tuli Indonesia dan Hak Bahasa (Indonesian Deaf Culture and Language Rights).

Saputra, A. (2016). Kebijakan Pemerintah Terhadap Pendidikan Inklusif. GOLDEN AGEJurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 1, 1–14.

Solikhatun, Y. U. (2013). Penyesuaian Sosial Pada Penyandang Tunarungu Di Slb Negeri Semarang. Educational Psychology Journal, 67.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Utami, Y. T. (2016). Sikap Siswa Tunarungu Terhadap Sibi (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia). Jurnal UNIK : Jurnal Pendidikan Luar Biasa, 1.1.

Yulia, S. H. (2010). Anak berkebutuhan khusus. Seri bahan dan media pembelajaran kelompok bermain bagi calon pelatih paud.

Yuni, N. (2014). Studi Komparatif Ketrampilkan Komunikasi Interpersonal antara pengguna Bahasa isyarat SIBI Dengan BISINDO. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.




DOI: https://doi.org/10.24853/holistika.5.1.28-33

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Holistika: Jurnal Ilmiah PGSD Indexing By:

 

  

 

 This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Powered by Puskom-UMJ